TEMPO.CO, Jakarta -Memutuskan bekerja tanpa terikat dengan sebuah perusahaan bukanlah hal mudah. Terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menjadi pekerja kantoran. Pendapatan yang tidak menentu atau tidak adanya jaminan kesehatan sering membuat banyak orang ragu menjalani hidup sebagai pekerja lepas.
Namun, bagi sebagian orang, menjadi tenaga lepas dirasakan memberi banyak kemudahan. Seperti yang dialami Deshinta D. Rahma, 26 tahun. Dia menemukan keleluasaan waktu sejak bekerja sebagai tenaga lepas dua tahun silam. Waktu luang itu dia manfaatkan untuk mengembangkan diri lewat berbagai kursus.
Baca juga : Mereka Sukses Tanpa Kantor! Begini Ceritanya
“Aku punya kesempatan berkenalan dengan orang baru dari berbagai industri dan kalangan,” tutur perempuan yang biasa disapa Dee ini, kemarin. Satu hal lagi, kini Dee tak perlu repot-repot mengurus cuti jika ingin mengikuti pelatihan atau melakukan perjalanan untuk mencari inspirasi bagi blog-nya: Heydeerahma.com.
Selain bekerja sebagai tenaga lepas, Dee mengelola situs pribadi miliknya yang mengulas isu gaya hidup, busana, dan perjalanan. Selain itu, ia bekerja sama dengan berbagai merek sebagai digital influencer. Beberapa merek ternama, seperti Giordano, Toyota, Hertz, hingga Uber, pernah menggandeng Dee.
Baca Juga:
Bekerja mandiri, menurut Dee, menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya, ia harus pintar-pintar mengatur keuangan. Dee mesti disiplin membagi honor untuk pajak, tabungan, atau membayar asuransi.
Selanjutnya: Menikmati proses pencairan honor