TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi bagian dari tim kerja membutuhkan kemampuan menyelaraskan diri dengan lingkungan kerja.
Namun hampir di setiap lingkungan kerja ada yang dianggap sebagai toxic coworker, rekan kerja yang membawa pengaruh buruk alias rekan kerja beracun.
Baca juga :Menghapus Kopi dari Gaya Hidup? Begini Hitungannya
Menurut survei yang digagas perusahaan sistem manajemen bakat di Amerika, Cornerstone onDemand, keberadaan karyawan toxic dapat memberikan dampak negatif pada performa rekan-rekan kerjanya. Dalam survei tersebut 54 persen responden mengatakan ingin berhenti kerja ketika menemukan rekan kerja toxic di dalam tim kerja mereka.
Keberadaan rekan kerja toxic tidak hanya membawa aura negatif dan mengganggu konsentrasi kerja, namun dapat merusak kerja sama antara anggota tim kerja, memperlambat pencapaian tujuan dan keberhasilan kerja tim, juga menghalangi seseorang meraih tujuannya.
Baca Juga:
Selanjutnya : Imbasnya jauh tak sekadar gangguan pekerjaan