TEMPO.CO, Jakarta -Sesekali, cobalah menengok ke belakang. Setelah bertahun-tahun bekerja begitu keras, apakah Anda sukses mencapai tujuan hidup Anda sendiri? Ataukah masih terkurung dalam obsesi memuaskan orang lain?
Liz Ryan, Direktur Utama Human Workplace, perusahaan konsultan tenaga kerja dan bisnis, mengatakan sikap hidup manusia dewasa banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa kanak-kanaknya. “Ketika kita masih kecil, selalu disampaikan bahwa kerja keras akan membawa sukses,” kata dia seperti dikutip dari Forbes.
Baca Juga:
Baca juga : Sering Mengeluh Soal Pekerjaan? Ini Akibatnya
Petuah lama itu sekarang usang. Kenyataannya, banyak orang meskipun sudah banting tulang tetap tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebagian besar orang bekerja menyelesaikan daftar tugas yang harus dilakukan setiap hari. Padahal daftar itu tak kunjung habis, malah semakin panjang. “Kerja keras dalam mengerjakan seluruh tugas ternyata tidak membawa sukses. Lalu apa?”
Menurut penulis buku Reinvention Roadmap: Break the Rules to Get the Job You Want and Career You Deserve ini, jalan menuju sukses berada di “jalur yang berbeda”. Yaitu jalur ketika seseorang berpikir bahwa tujuan bekerja adalah untuk diri sendiri, menikmati hidup, dan melakukan hal-hal yang menyenangkan. “Tinggalkan cara berpikir bekerja untuk menyenangkan orang lain tanpa pernah terpikir menyenangkan diri sendiri,” ucap dia. (Baca :Benarkah Pria Cenderung Menyembunyikan Masalahnya?)
Selanjutnya : Kerja keras berbanding lurus dengan kesuksesan?