TEMPO.CO, Jakarta--Ningsih hanya berpikir ingin mirip idolanya, penyanyi Agnes Monica, ketika menindik cuping telinganya untuk yang ketiga kali. Saat itu, menindik cuping telinga lebih dari satu memang sedang menjadi tren di kalangan anak muda seusianya. Selain di telinga, ada yang menindik di cuping hidung atau alis agar memiliki penampilan berbeda.
"Waktu itu saya tidak berpikir, pokoknya ditindik saja biar terlihat keren dan gaul, tidak berpikir yang macam-macam," ujar wanita 25 tahun ini kepada Tempo pada Ahad lalu. Karyawati swasta di perusahaan media ini mengaku tidak ditindik oleh dokter, tapi oleh tukang tindik. Prosedur yang dihadapi Ningsih sangat sederhana, yakni cuping telinganya diolesi alkohol, lalu sang tukang tindik langsung menembakkan anting di cuping telinganya. Agar tindikannya terlihat bagus, Ningsih tidak boleh mencopot anting, yang disebut anting tembak, selama tiga hari.
Saat penindikan, Ningsih abai terhadap prosedur dan kesehatan dari si tukang tindik. Misalnya, ia "cuek bebek" ketika tukang tindik tidak mencuci tangan. Ningsih juga tidak memperhatikan alat tindik yang digunakan untuk melubangi telinganya, apakah steril atau tidak. Padahal sikap seperti itu mengundang risiko kesehatan untuk dirinya. "Saya akui saat itu saya masih beloon. Jadi pasrah saja begitu tukang tindiknya tidak mencuci tangan," katanya.
Menurut dokter I Made Cock Wirawan, dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, tindikan memiliki dua jenis risiko medis, yakni penularan penyakit berbahaya yang ditularkan melalui darah dan risiko akibat prosedur tindik meski dengan prosedur yang benar. Penyakit menular yang dapat terjadi melalui proses tindik adalah hepatitis B, hepatitis C, dan HIV/AIDS. Adapun risiko medis yang terjadi, meskipun telah melakukan prosedur tindik yang steril, antara lain infeksi kronis, alergi pada kulit, abses atau bisul, peradangan atau kerusakan saraf, dan perdarahan. Infeksi di daerah tindikan umumnya terjadi karena perawatan luka tindik yang tidak benar.
"Dalam jangka panjang, jika tidak dilakukan perawatan yang benar, infeksi pada daerah tindikan ini dapat menimbulkan kecacatan pada daerah tersebut," kata Made. Menindik layak mendapat perhatian karena saat ini banyak orang, terutama anak muda, yang melakukannya. Ada bejibun alasan yang muncul, seperti biar mirip idola atau sekadar ikut-ikutan teman sebaya.
Karena itu, jika terjadi infeksi pada tindikan, Made meminta si empunya telinga yang ditindik agar tidak membuka perhiasan yang digunakan pada daerah tindikan. Tindakan tersebut justru berpotensi menutup lubang tindikan sehingga proses infeksi akan terperangkap di dalam jaringan yang ditindik. "Kompres daerah tindikan yang terinfeksi dengan air hangat, lalu secepat mungkin ke dokter untuk dilakukan pengobatan secara medis," kata Made ihwal pertolongan pertama bila terjadi infeksi akibat tindik.
Meski begitu, menurut Made, bukan berarti seseorang tidak diperbolehkan menindik bagian tubuhnya. Hal itu sah-sah saja dilakukan, kata dia, asal memperhatikan beberapa prosedur sebelum menindik sehingga risiko medis dapat diminimalkan. "Sebelum menindik, tukang tindik yang baik akan mencuci tangannya dengan sabun antikuman dan mengenakan sarung tangan baru yang steril," kata Made, "Tukang tindik yang baik juga akan selalu memperhatikan kebersihan tempatnya menindik serta memiliki alat sterilisasi atau autoclav di tempatnya menindik."
Selain itu, tukang tindik yang baik akan menggunakan alat yang steril atau yang sekali pakai. Ia juga akan menggunakan jarum baru setiap kali menindik dan membuang jarum bekas ke tempat khusus. "Lebih baik menggunakan jarum daripada alat tembak karena alat ini bisa menimbulkan kerusakan jaringan pada bagian tubuh yang lain," kata Made.
Menurut pengelola akun Twitter kesehatan @BlogDokter ini, penyembuhan luka bekas tindik sangat bervariasi. "Bergantung pada lokasi tubuh yang ditindik," kata Made. Tindikan di cuping telinga dan alis membutuhkan waktu penyembuhan 6-8 pekan. Adapun tindikan di tulang rawan telinga membutuhkan waktu 4 bulan sampai setahun, sedangkan tindikan di cuping hidung penyembuhannya 2-4 bulan.
CHETA NILAWATY
Berita lain:
Wanita Suka Lembur Cenderung Gemuk
Pesta Belanja Ibu Kota
Mengatasi Kedukaan Kala Anak Meninggal
Resep Panjang Umur Ala Tikus
Gaya Dahlan Iskan ''Kerjai'' Bupati Subang
Tim Foke: Kami Tak Akan Jiplak Gaya Jokowi
Fauzi Bowo Temui Petinggi PKS