Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Penyebab Stres di Tempat Kerja, Apakah Anda Mengalaminya?

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Huffingtonpost.com
Huffingtonpost.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stres diketahui sebagai sumber berbagai macam penyakit. Pekerjaan di kantor juga bisa menjadi penyebab stres tersebut.

Maka tak heran jika situasi pekerjaan tertentu bisa memberikan kontribusi buruk pada kesehatan Anda.

Berikut lima penyebab stres di kantor yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti dilansir laman Hongkiat.

1. Keterbatasan di tempat kerja
Berapa kali Anda merasakan sakit setelah bekerja? Apakah Anda merasa frustrasi saat Anda menyadari sedikitnya pencapaian di kantor. Hal ini karena pekerjaan Anda memiliki keterbatasan atau justru tidak berkembang.

Anda mungkin beranggapan pekerjaan yang berlebihan merupakan penyebab stres paling tinggi di kantor. Namun secara mengejutkan, keterbatasan di lingkungan kerja juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan.

Beban kerja Anda masih bisa diatur. Namun Anda juga harus berhadapan dengan rekan kerja atau atasan yang tidak kompeten, kurangnya otoritas yang baik di lingkungan kerja, atau bahkan teknologi yang tidak menunjang pekerjaan Anda.

Cara mengatasinya adalah Anda harus membicarakan hal ini pada atasan. Kemukakan betapa keterbatasan tersebut bisa mengganggu produktivitas kerja Anda

2. Konflik kepemimpinan
Apa jadinya jika Anda bertanya arah jalan pada dua orang yang berbeda? Hasilnya tentu jawaban yang berbeda pula.

Hal itulah yang mungkin sering Anda rasakan di kantor. Ketika ada dualisme dalam kepemimpinan di lingkungan kerja. Bos yang satu meminta Anda untuk melakukan A, sedangkan bos yang satu lagi justru menugaskan Anda hal yang bertentangan.

Konflik yang terjadi dalam kepemimpinan di kantor bisa menjadi penyebab stres yang cukup besar. Menjadi orang yang berada di tengah-tengah memang tidak menyenangkan.

Maka, Anda harus lihat kembali siapa bos atau atasan langsung Anda. Kepada siapa Anda harus melaporkan hasil pekerjaan supaya konflik tersebut tidak terjadi lagi. Anda juga bisa membicarakan ini pada pihak personalia supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

3. Rekan kerja yang mengganggu produktivitas
Kehadiran rekan kerja memang bisa membantu Anda menyelesaikan pekerjaan, tapi ada pula rekan kerja yang justru berperilaku sebaliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rekan kerja yang mengganggu produktivitas Anda bisa berupa rekan kerja yang senang mengobrol, memutar musik keras-keras, atau melakukan bullying pada Anda. Intinya, hubungan buruk dengan rekan kerja bisa juga menjadi penyebab stres yang akhirnya berakibat buruk pada kesehatan.

Jika memang rekan kerja itu bisa dihindari, maka sebisa mungkin hindari dia. Jika tidak bisa, maka Anda harus bicara soal keberatan Anda tentang perilakunya. Bicaralah yang sopan dan profesional. Ajak rekan kerja yang merupakan teman Anda sebagai saksi, untuk menutup kemungkinan dia menyebarkan gosip buruk tentang Anda.

Apabila cara tersebut tidak berhasil juga, maka bicarakan masalah Anda pada atasan.

4. Beban kerja berlebihan
Anda mungkin tidak terkejut dengan hal ini, karena memang beban kerja yang berlebihan bisa membuat Anda stres dan akhirnya mempengaruhi kesehatan.

Jika memungkinkan, cobalah untuk mendelegasikan tugas atau meminta bantuan pada rekan kerja. Namun apabila Anda tak bisa mengurangi jumlah pekerjaan yang diberikan, cobalah untuk mengatasi stres yang kerap muncul.

Anda bisa melakukannya dengan mengatur prioritas pekerjaan, sehingga tugas-tugas yang penting bisa diselesaikan lebih dulu. Dengan cerdas mengatur pekerjaan, Anda pun bisa jauh dari stres.

5. Peran ganda
Mungkin Anda tidak bertanya jelas tentang tugas utama Anda saat menerima pekerjaan tersebut. Mungkin juga tanggung jawab Anda berkembang seiring waktu, atau ketika satu rekan kerja resign, akhirnya Anda yang harus mengerjakan tugas-tugasnya.

Apa pun alasannya, peran ganda atau bahkan lebih, tentu tidak akan menyenangkan. Apalagi jika gaji dan jabatan Anda tidak ikut berkembang seperti peran yang diberikan pada Anda.

Cobalah bicarakan pada atasan Anda. Minta dia menjelaskan secara spesifik tentang tanggung jawab dari jabatan Anda tersebut. Selain itu, minta pula atasan untuk menciptakan target yang realistis untuk pengembangan karier Anda.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.