TEMPO.CO, Jakarta - Stres diketahui sebagai sumber berbagai macam penyakit. Pekerjaan di kantor juga bisa menjadi penyebab stres tersebut.
Maka tak heran jika situasi pekerjaan tertentu bisa memberikan kontribusi buruk pada kesehatan Anda.
Berikut lima penyebab stres di kantor yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti dilansir laman Hongkiat.
1. Keterbatasan di tempat kerja
Berapa kali Anda merasakan sakit setelah bekerja? Apakah Anda merasa frustrasi saat Anda menyadari sedikitnya pencapaian di kantor. Hal ini karena pekerjaan Anda memiliki keterbatasan atau justru tidak berkembang.
Anda mungkin beranggapan pekerjaan yang berlebihan merupakan penyebab stres paling tinggi di kantor. Namun secara mengejutkan, keterbatasan di lingkungan kerja juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan.
Beban kerja Anda masih bisa diatur. Namun Anda juga harus berhadapan dengan rekan kerja atau atasan yang tidak kompeten, kurangnya otoritas yang baik di lingkungan kerja, atau bahkan teknologi yang tidak menunjang pekerjaan Anda.
Cara mengatasinya adalah Anda harus membicarakan hal ini pada atasan. Kemukakan betapa keterbatasan tersebut bisa mengganggu produktivitas kerja Anda
2. Konflik kepemimpinan
Apa jadinya jika Anda bertanya arah jalan pada dua orang yang berbeda? Hasilnya tentu jawaban yang berbeda pula.
Hal itulah yang mungkin sering Anda rasakan di kantor. Ketika ada dualisme dalam kepemimpinan di lingkungan kerja. Bos yang satu meminta Anda untuk melakukan A, sedangkan bos yang satu lagi justru menugaskan Anda hal yang bertentangan.
Konflik yang terjadi dalam kepemimpinan di kantor bisa menjadi penyebab stres yang cukup besar. Menjadi orang yang berada di tengah-tengah memang tidak menyenangkan.
Maka, Anda harus lihat kembali siapa bos atau atasan langsung Anda. Kepada siapa Anda harus melaporkan hasil pekerjaan supaya konflik tersebut tidak terjadi lagi. Anda juga bisa membicarakan ini pada pihak personalia supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
3. Rekan kerja yang mengganggu produktivitas
Kehadiran rekan kerja memang bisa membantu Anda menyelesaikan pekerjaan, tapi ada pula rekan kerja yang justru berperilaku sebaliknya.
Rekan kerja yang mengganggu produktivitas Anda bisa berupa rekan kerja yang senang mengobrol, memutar musik keras-keras, atau melakukan bullying pada Anda. Intinya, hubungan buruk dengan rekan kerja bisa juga menjadi penyebab stres yang akhirnya berakibat buruk pada kesehatan.
Jika memang rekan kerja itu bisa dihindari, maka sebisa mungkin hindari dia. Jika tidak bisa, maka Anda harus bicara soal keberatan Anda tentang perilakunya. Bicaralah yang sopan dan profesional. Ajak rekan kerja yang merupakan teman Anda sebagai saksi, untuk menutup kemungkinan dia menyebarkan gosip buruk tentang Anda.
Apabila cara tersebut tidak berhasil juga, maka bicarakan masalah Anda pada atasan.
4. Beban kerja berlebihan
Anda mungkin tidak terkejut dengan hal ini, karena memang beban kerja yang berlebihan bisa membuat Anda stres dan akhirnya mempengaruhi kesehatan.
Jika memungkinkan, cobalah untuk mendelegasikan tugas atau meminta bantuan pada rekan kerja. Namun apabila Anda tak bisa mengurangi jumlah pekerjaan yang diberikan, cobalah untuk mengatasi stres yang kerap muncul.
Anda bisa melakukannya dengan mengatur prioritas pekerjaan, sehingga tugas-tugas yang penting bisa diselesaikan lebih dulu. Dengan cerdas mengatur pekerjaan, Anda pun bisa jauh dari stres.
5. Peran ganda
Mungkin Anda tidak bertanya jelas tentang tugas utama Anda saat menerima pekerjaan tersebut. Mungkin juga tanggung jawab Anda berkembang seiring waktu, atau ketika satu rekan kerja resign, akhirnya Anda yang harus mengerjakan tugas-tugasnya.
Apa pun alasannya, peran ganda atau bahkan lebih, tentu tidak akan menyenangkan. Apalagi jika gaji dan jabatan Anda tidak ikut berkembang seperti peran yang diberikan pada Anda.
Cobalah bicarakan pada atasan Anda. Minta dia menjelaskan secara spesifik tentang tanggung jawab dari jabatan Anda tersebut. Selain itu, minta pula atasan untuk menciptakan target yang realistis untuk pengembangan karier Anda.