Mengenal Obesitas Sentral dan Tanda-tandanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 18 Maret 2022 04:24 WIB

Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Obesitas sentral, mengutip dari laman Britannica, Senin, 28 Februari 2022, adalah akumulasi lemak terutama di area sekitar perut yang kerap menjadikannya perut buncit.

Ini dikaitkan dengan peningkatan kadar insulin, serta gangguan fungsi endokrin dan metabolisme normal.

Dilansir dari studi berjudul “Pengaruh Obesitas Sentral terhadap Status kesehatan Karyawan” pada 2019, kadar lemak yang terlalu tinggi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti munculnya berbagai penyakit degeneratif berupa peningkatan sindrom metabolik, aterosklerosis, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, batu empedu, gangguan fungsi paru, hipertensi atau dislipidemia.

Obesitas sentral bisa dipengaruhi oleh ketidakseimbangan energi yang masuk dan kurangnya aktivitas fisik. Ini membuat lemak lebih banyak terakumulasi di bagian perut karena sel lemak di bagian perut lebih besar.

Obesitas sentral juga disebabkan asupan energi. Ini terjadi jika selama periode tertentu, asupan energi melalui makanan lebih banyak daripada energi yang difungsikan untuk menunjang kebutuhan energi tubuh. Energi inilah yang kemudian disimpan menjadi lemak.

Selain itu, meningkatnya obesitas sentral diakibatkan oleh modernisasi gaya hidup, tingginya asupan kalori, dan rendahnya aktivitas fisik.

Stres juga bisa berkontribusi karena menyebabkan tingginya kadar kortisol dalam tubuh yang mempengaruhi metabolisme, serta membuat seseorang lebih sering mengonsumsi makanan tidak sehat.

Kurang tidur telah lama dikaitkan dengan peradangan, perubahan hormon rasa lapar, dan kurang olahraga, yang semuanya bisa berkontribusi pada penambahan berat badan. Sedangkan konsumsi alkohol yang berlebihan tidak hanya menyebabkan penambahan berat badan di sekitar perut, tetapi juga menyebabkan masalah hati kronis dan peradangan.

Advertising
Advertising

Lantas, bagaimana mengetahui jika seseorang mempunyai obesitas sentral? Dilansir dari laman MedicineNet, Jumat, 11 Februari 2022, berikut adalah tanda-tandanya:
-indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30, rata-rata standar BMI maksimum untuk berat badan normal adalah 24,9;
-lingkar pinggang lebih dari 101,6 cm untuk pria dan lebih dari 88.9 cm untuk wanita;
-Tekanan darah lebih tinggi dari 130/80 mmHg;
-Kadar glukosa puasa lebih tinggi dari 100 mg/dL;
-Tingkat trigliserida lebih tinggi dari 150 mg/dL;
-Kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah lebih tinggi dari 110 mg/dL;
-Kadar kolesterol lipoprotein densitas tinggi lebih rendah dari 40 mg/dL untuk pria dan 50 mg/dL untuk wanita.

Cara paling efektif mengatasi obesitas sentral adalah dengan mengubah gaya hidup. Atur diet dengan membatasi asupan makanan manis dan tinggi karbohidrat dan meningkatkan asupan serat. Olahraga, seperti renang, kardio, dan sebagainya, penting dilakukan setiap minggu. Selain itu, cobalah meditasi atau yoga untuk mengatasi stres.

Baca juga: Simak, Inilah 5 Tipe Obesitas Berdasarkan Penyebabnya
AMELIA RAHIMA SARI

Berita terkait

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

6 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

20 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

20 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

27 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

34 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

34 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

35 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya