Mengapa Tidur Disarankan dalam Kondisi Gelap?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 3 Juni 2022 07:14 WIB

Ilustrasi wanita tidur dengan tangan di atas kepala sambil menggunakan penutup mata. Freepik.com/Senivpetro

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap manusia memiliki jam internal atau ritme sirkadian masing-masing yang mengontrol siklus bangun-tidur alami. Ritme sirkadian mengisyaratkan supaya Anda merasa terjaga di siang hari dan mengantuk di malam hari.

Mengutip Sleep Foundation, cahaya merupakan faktor eksternal penting yang mempengaruhi kesiapan tidur. Sebelum muncul listrik, manusia bangun dan tidur selaras dengan terbit dan terbenam matahari. Tapi sekarang lampu di rumah, barang elektronik, dan polusi cahaya di luar telah membuat hubungan antara cahaya dan tidur jauh lebih kompleks.

Namun, sebagai aturan umum, lebih sering tidur dalam kegelapan merupakan hal yang terbaik. Ini sangat direkomendasikan oleh para peneliti. Mengapa begitu?

Kegelapan mengurangi potensi gangguan tidur. Ini karena kelenjar pineal mulai memproduksi melatonin pada otak. Hormon melatonin diturunkan dari serotonin yang menyebabkan kantuk.

Namun, paparan cahaya menghalangi produksi melatonin. Bila ini terjadi sebelum atau saat tidur, dapat mengganggu siklus sirkadian. Penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur juga dikaitkan dengan peningkatan masalah dan kualitas tidur yang lebih buruk.

Advertising
Advertising

Tidur dengan kondisi lampu menyala mengganggu siklus tidur dan menyebabkan tidur lebih terfragmentasi. Kerugian ini mungkin paling besar dalam beberapa jam sebelum bangun. Satu penelitian menunjukkan, menutup mata saja tak cukup. Kelopak mata Anda tak dapat menghalangi cahaya yang cukup. Efek pada ritme sirkadian bisa saja terjadi, sekalipun tingkat cahaya di ruangan rendah dan mata tertutup.

Mengutip Healthline, tidur dapat membantu Anda memperbaiki otak dan tubuh, memulihkan otot, melawan penyakit dan kondisi kronis. Tidur juga membuat Anda dalam suasana hati yang lebih baik, bahkan dapat membantu anak-anak tumbuh.

Dengan adanya gangguan produksi melatonin pada otak, Anda mungkin tidak mendapat cukup tidur dengan gerakan mata cepat (REM). Tahap lain dari tidur adalah non-REM, yang meliputi tidur ringan dan tidur nyenyak.

Sementara tidur ringan pun penting. Tak menghabiskan cukup waktu dalam dua siklus tidur lainnya membuat Anda tak mendapatkan manfaat penuh dari tidur malam yang nyenyak. Seperti diketahui, otak Anda perlu menghabiskan sekitar 90 menit setiap kali dalam setiap siklus.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca juga: Pahami Risiko Tidur dengan Lampu Menyala

Berita terkait

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Irama Sirkadian, Siklus Biologis yang Mempengaruhi Proses Tubuh Selama 24 Jam

1 hari lalu

Mengenal Irama Sirkadian, Siklus Biologis yang Mempengaruhi Proses Tubuh Selama 24 Jam

Siklus irama sirkadian mengatur segala proses fungsi tubuh secara optimum 24 jam, mulai dari bangun tidur, beraktivitas, dan saat hendak istirahat.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

4 hari lalu

Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

7 hari lalu

Faktor yang Mempercepat Penuaan Otak, Kesepian sampai Kurang Pendidikan

Para ilmuwan menemukan beberapa faktor dan kebiasaan yang tampak tak berbahaya bisa mempercepat penuaan otak.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

10 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

10 hari lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

11 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

19 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

19 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya