Mengenal Apa itu Kanker Kantong Empedu

Reporter

Novita Andrian

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 23 Agustus 2022 21:21 WIB

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu

TEMPO.CO, Jakarta -Kantong empedu adalah organ kecil seperti kantung yang membentuk bagian dari saluran empedu. Empedu diproduksi di hati kemudian mengalir ke kantong empedu dan disimpan sampai dilepaskan ke usus kecil.

Kantong empedu berbentuk seperti buah pir di bawah hati. Baik hati dan kantong empedu berada di belakang tulang rusuk kanan bawah. Pada orang dewasa, kantong empedu biasanya memiliki panjang sekitar 3 sampai 4 inci dan biasanya tidak lebih lebar dari satu inci.

Mengutip wcrf.org menyebutkan patogenesis kanker kantong empedu tidak diketahui dengan jelas , sebagian karena sering didiagnosis pada stadium lanjut.

Peradangan yang berkaitan dengan batu empedu dapat menurunkan kecepatan pengosongan empedu dari kantong empedu. Batu empedu juga dapat memiliki efek langsung dengan menghalangi transit empedu atau dengan menyebabkan iritasi mekanis langsung pada permukaan mukosa di sekitarnya.

Beberapa faktor pemicu kanker kantung empedu diantara yaitu terdapat banyak racun. Baik yang berasal dari makanan, menghirup asap atau sumber lingkungan lainnya yang kemudian diekskresikan dan terkonsentrasi di empedu.

Faktor lain yang bisa dilihat adalah kegemukan tubuh. Kelebihan massa tubuh meningkatkan kadar hormon yang beredar dalam tubuh seperti hormon insulin. faktor kelebihan hormon dapat mendorong perkembangan atau perkembangan kanker di berbagai organ.

Mengutip cancer.org ketika makanan (terutama makanan berlemak) sedang dicerna, kantong empedu meremas dan mengirimkan empedu melalui tabung kecil yang disebut duktus sistikus. Duktus sistikus bergabung dengan duktus hepatik komunis (yang berasal dari hati) untuk membentuk duktus biliaris komunis.

Saluran empedu yang umum bergabung dengan saluran utama dari pankreas (duktus pankreas) untuk mengosongkan ke bagian pertama dari usus kecil (duodenum) di ampula Vater.

Sel-sel dalam kanker kantong empedu ini disusun dalam proyeksi seperti jari. Secara umum, kanker ini cenderung tidak menyebar ke hati atau kelenjar getah bening di dekatnya. Kanker jenis ini cenderung memiliki prognosis (pandangan) yang lebih baik daripada kebanyakan jenis adenokarsinoma lainnya.

Advertising
Advertising

Sekitar 90-95% kanker kantong empedu adalah adenokarsinoma, sementara hanya sebagian kecil yang merupakan karsinoma sel skuamosa. Adenokarsinoma adalah kanker pada sel mirip kelenjar yang melapisi banyak permukaan tubuh, termasuk bagian dalam sistem pencernaan.

NOVITA ANDRIAN
Baca juga : 4 Cara Cegah Munculnya Batu Empedu, Berusahalah Makan Tepat Waktu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya