Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Gagal Mengidentifikasi Gejala Stroke

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 10 Juli 2023 14:45 WIB

ilustrasi stroke (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau terhenti, yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak, maka jangan remehkan gejala stroke.

Kerusakan sel-sel otak bisa terjadi karena sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik).

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, siapa saja bisa terkena stroke, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, namun ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih besar dibandingkan yang lain. Sekitar dua pertiga dari stroke terjadi pada orang di atas usia 65 tahun.

Ada beberapa kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko stroke, yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi (hiperlipidemia), diabetes tipe 2, dan orang yang memiliki riwayat stroke, serangan jantung, atau irama jantung tidak teratur seperti fibrilasi atrium.

Melansir dari laman Times of India, menurut Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD), telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus stroke baru, kasus stroke total, kematian terkait stroke, dan indikator kecacatan dari tahun 1990 hingga 2019.

Joy Dev Mukherji, Wakil Ketua dan Kepala Neurologi, Max Super Speciality Hospital Saket mengatakan, perubahan penglihatan, perubahan cara berjalan, perubahan status mental, kejang, sinkop, dan pusing adalah beberapa gejala stroke nontradisional yang sering diabaikan.

Advertising
Advertising

Karena itu seseorang harus menyadari tanda-tanda stroke yang tidak biasa seperti kesulitan melihat, kesulitan berjalan, sakit kepala parah dan kebingungan tiba-tiba dengan ucapan yang tidak koheren.

Seorang pasien stroke dapat diselamatkan jika bertindak cepat atas gejala stroke yang muncul. Beberapa gejala stroke yang harus diwaspadai yaitu wajah terkulai, lengan lemah dan mati rasa, kesulitan berbicara, kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, kesulitan melihat dari satu atau kedua mata, kesulitan berjalan dan sakit kepala parah.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa cedera kepala tunggal dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke. Mukherji menjelaskan bahwa gegar otak adalah salah satu jenis cedera otak akibat trauma. Ini menyebabkan kerusakan pada otak dan dapat menimbulkan konsekuensi serius.

Cedera otak traumatis ini dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang membuatnya rentan terhadap pembekuan darah atau pecah dan karenanya risiko stroke lebih tinggi setelah cedera gegar otak.

Pilihan editor : Wanita Lebih Berisiko Terkena Stroke, Apa Penyebabnya

Berita terkait

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

1 hari lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

1 hari lalu

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

Hari hipertensi sedunia diperingati setiap 17 Mei

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

2 hari lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

10 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

11 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

11 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

18 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

22 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

22 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

22 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya