Tingkatkan Ketepatan Diagnosa Kanker dengan Tata Laksana Multidisiplin

Reporter

Antara

Sabtu, 26 Agustus 2023 19:04 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Diagnosis kanker saat ini tidak lagi mengandalkan hanya satu dokter spesialis namun dari minimal tiga diagnosis dari dokter dengan subspesialis yang berbeda, seperti bidang paru onkologi, patologi anatomi, dan radiologi onkologi. Konsultan patologi anatomi di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Didik Setyo Heriyanto, Sp.PA, mengatakan tata laksana kanker dengan model multidisiplin akan mempercepat proses dan meningkatkan ketepatan diagnosa kanker.

"Jauh lebih baik, lebih cepat, dan presisi. Jadi, kemanfaatannya jauh lebih baik dibanding dulu," ucap Didik.

Pendekatan kolaboratif ini berpotensi mempercepat hasil pemeriksaan, mengurangi durasi yang awalnya lebih dari 2 minggu menjadi 5-10 hari saja. Kerja sama para dokter subspesialis tersebut tidak hanya berhenti sampai pemeriksaan diagnostik saja namun pada terapi yang akan diterapkan untuk pasien kanker hingga aspek psikologisnya. Bahkan, tak jarang para dokter akan mengadakan forum untuk membahas diagnosis pasien kanker serta tindakan terapi yang tepat.

Kurang dokter subspesialis
Didik menjelaskan pasien kanker akan mendapatkan diagnosa dan terapi yang tepat dengan tim dokter multidisiplin dengan cara mengetahui profil kanker dari pasien dari pemeriksaan bio marker. Dari pemeriksaan itu akan diketahui pengobatan spesifik yang disesuaikan dengan kondisi pasien karena tidak semua kanker bisa diobati dengan cara yang sama.

Lulusan Universitas Gajah Mada ini mengatakan keberhasilan pengobatan pasien kanker dengan tata laksana multi disiplin akan jauh meningkat dengan terapi yang sudah pasti sesuai kebutuhan pasien serta akan menekan biaya kesehatan akibat pengobatan kanker.

Advertising
Advertising

"Dengan kecepatan respons yang meningkat, pasien memiliki akses dini pada terapi target seperti EGFR, ALK, dan imunoterapi PD-L1, di samping pilihan terapi konvensional lain," ujarnya.

Namun, ia mengatakan penerapan multi disiplin tata laksana pasien kanker masih terkendala kurang lengkapnya dokter subspesialis yang ada di beberapa rumah sakit. Ia mengharapkan pihak terkait bisa memperbaiki penyebaran dokter spesialis ke rumah sakit dan mengisi posisi yang kosong agar semua rumah sakit nantinya bisa menerapkan konsep tersebut.

Pilihan Editor: Melatih Relawan dengan Empati dan Simpati pada Pasien Kanker Payudara

Berita terkait

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

53 menit lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

1 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

3 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

3 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

5 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

13 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

14 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

17 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

17 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya