Apa Itu Penyakit Japanese Encephalitis?

Editor

Nurhadi

Sabtu, 25 November 2023 12:05 WIB

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis Virus (JEV). Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk, terutama nyamuk genus Culex yang terinfeksi. Penyakit ini umumnya terjadi di daerah pedesaan di Asia, terutama di wilayah tropis dan subtropis.

Mengenali penyakit Japanese Encephalitis (JE)

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, virus Japanese Encephalitis (JE) adalah penyebab utama ensefalitis yang dapat dicegah dengan vaksin di Asia dan Pasifik bagian barat. Kasus penyakit virus JE pertama didokumentasikan pada 1871 di Jepang.

Sebuah tinjauan literatur memperkirakan hampir 68.000 kasus klinis JE secara global setiap tahunnya dengan sekitar 13.600-20.400 kematian. JE terutama menyerang anak-anak.

Kebanyakan orang dewasa di negara-negara endemik memiliki kekebalan alami setelah terinfeksi pada masa kanak-kanak. Namun individu dari segala usia mungkin akan terkena dampaknya.

Advertising
Advertising

Gejala JE

Kebanyakan infeksi JEV bersifat ringan (demam dan sakit kepala) atau tanpa gejala yang jelas. Tapi sekitar 1 dari 250 infeksi menyebabkan penyakit klinis yang parah. Masa inkubasinya antara 4-14 hari. Pada anak-anak, nyeri gastrointestinal dan muntah mungkin merupakan gejala awal yang dominan.

Penyakit yang parah ditandai dengan demam tinggi yang cepat, sakit kepala, leher kaku, disorientasi, koma, kejang, kelumpuhan spastik, dan akhirnya kematian. Tingkat fatalitas kasus bisa mencapai 30 persen di antara mereka yang memiliki gejala penyakit.

Dari mereka yang bertahan hidup, 20-30 persen menderita gejala sisa intelektual, perilaku, atau neurologis permanen seperti kelumpuhan, kejang berulang, atau ketidakmampuan berbicara.

Penularan JE

Dikutip dari World Health Organization, sebanyak 24 negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki risiko penularan JEV, yang mencakup lebih dari 3 miliar orang. JEV ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Culex yang terinfeksi (terutama Culex tritaeniorhynchus ).

Setelah terinfeksi, manusia tidak mengembangkan viremia yang cukup untuk menginfeksi nyamuk yang sedang makan. Virus ini ada dalam siklus penularan antara nyamuk, babi dan/atau burung air (siklus enzootic). Penyakit ini sebagian besar ditemukan di daerah pedesaan dan pinggiran kota, di mana manusia tinggal berdekatan dengan inang vertebrata ini.

Di sebagian besar wilayah beriklim sedang di Asia, JEV ditularkan terutama selama musim panas, ketika epidemi besar dapat terjadi. Di daerah tropis dan subtropis, penularan dapat terjadi sepanjang tahun, namun sering kali meningkat pada musim hujan dan masa prapanen di daerah budidaya padi.

Pilihan Editor: Fakta-fakta Nyamuk Culex yang Bisa Sebabkan Radang Otak

Berita terkait

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

2 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

8 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

15 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

16 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

16 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

16 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

19 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

21 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

22 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya