Atasi Nyeri Punggung Bawah Tanpa Operasi Terbuka

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 14 Agustus 2024 13:29 WIB

Nyeri punggung

TEMPO.CO, Jakarta - Low back pain atau nyeri punggung bawah yang tak kunjung hilang dapat membuat penderitanya tak dapat bergerak leluasa sehingga mengganggu aktivitas kerja dan menurunkan produktivitas. Keluhan ini menjadi salah satu alasan penderitanya datang berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Nyeri punggung bawah merupakan nyeri terjadi di area punggung bawah yang sumbernya berasal dari tulang belakang bagian punggung bawah, otot, saraf dan struktur lainnya di area tersebut.

Salah satu penyebab nyeri punggu bawah berkepanjangan adalah degenerasi diskus intervertebralis terutama segmen lumbal. Diskus intervertebralis adalah bantalan yang ada di antara ruas tulang belakang. Kalau diskus mengalami kerusakan bisa membuatnya membengkak, menonjol sampai menekan saraf di tulang belakang sehingga menimbulkan gejala yang salah satunya adalah nyeri. Kondisi ini dikenal dengan istilah saraf kejepit tulang belakang.

Herniasi (penonjolan) bantalan tulang belakang memiliki beragam istilah medis, seperti herniated disc, slipped disc, bulging disc atau herniated nucleus pulposus (HNP). Penyebabnya cukup beragam. Bisa karena beban berlebihan akibat aktivitas berat di luar kemampuan, cedera pada tulang belakang, usia, peradangan dan lainnya.

Spine Endoscopy Atasi HNP dengan Sayatan Kecil

Endoskopi tulang belakang kini sudah dapat menjadi salah satu solusi untuk membebaskan saraf tulang belakang dari tekanan bantalan tulang belakang yang menonjol. Metode ini tentu membawa perubahan yang bermakna bagi penderita saraf kejepit dalam hal perbaikan gejala sehingga kualitas hidup juga membaik.

Advertising
Advertising

Inovasi dalam ranah endoskopi tulang belakang juga terus berkembang dengan kemunculan Biportal Endoscopic Spinal Surgery (BESS). Endoskopi BESS dianggap sebagai penyempurna dari metode endoskopi tulang belakang generasi sebelumnya yang menggunakan satu akses atau uniportal. Memang metode dua portal ini sudah dapat dilakukan di banyak sarana layanan kesehatan yang berfokus pada tulang belakang.

Dokter spesialis bedah saraf dari Sigma Brain and Spine Center Wawan Mulyawan mengatakan tingginya keberhasilan endoskopi biportal yang pernah timnya lakukan selama ini membuatnya yakin bisa menjadi yang terdepan karena sudah dapat melakukan teknik endoskopi biportal terbaru yakni BESS PLUS. "Teknik BESS PLUS tak banyak yang bisa melakukannya. Mungkin dapat dikatakan tim dokter spesialis bedah saraf di RS Jakarta ini menjadi pionir BESS PLUS karena sudah melakukannya sejak lama dengan hasil yang lebih baik,” kata Wawan Mulyawan pada 10 Agustus 2024 di Jakarta.

“PLUS disini adalah singkatan dari Preservasi Ligamentum FlavUmS yang memiliki tambahan manfaat pada pasien, misalnya kemungkinan risiko terjadinya cedera pada struktur sekitar saraf dapat dicegah dengan teknik bedah minimal endoskopi biportal ini,” lanjut Wawan.

Sayatan kecil, tingkat keberhasilan yang baik, durasi tindakan lebih singkat dan proses pemulihan juga lebih cepat. Sama dengan BESS sebelumnya.

Keberhasilan Endoskopi Biportal BESS PLUS

Endoskopi biportal mengandalkan kamera di portal pertama agar dokter dapat mengeksplorasi area tulang belakang, dan probe satu lagi masuk di portal kedua untuk mengakses bantalan tulang yang bermasalah. “Tentu teknik ini menguntungkan pasien karena hanya memerlukan sayatan yang kecil,” kata Dokter Spesialis Bedah Saraf Danu Rolian.

“Untuk metode endoskopi biportal BESS PLUS sudah rutin kami lakukan pada pasien dengan saraf kejepit berbagai derajat, dan perbaikan gejala setelahnya sangat baik, proses recovery cepat dan komplikasi pun sangat minim,” katanya lebih lanjut.

Keberhasilan ini dipresentasikan oleh Danu Rolian dan tim dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-5 (Indonesian Neurospine Society/INSS) di tahun 2023 lalu. Studi bertajuk ‘One Year Clinical Outcome of Biportal Endoscopic Spine Surgery in Dealing with Lumbal Degenerative Spine Diseases’ ini dilakukan pada 145 pasien selama periode Agustus 2021-Juli 2022.

Derajat bantalan tulang belakang yang berhasil diatasi dengan BESS selama studi ini berlangsung adalah derajat 2 (prolaps), derajat 3 (ekstrusi) dan derajat 4 (sekuestrasi). Selain derajat, endoskopi biportal ini juga dapat mengatasi jepitan saraf tulang belakang lebih dari 1 segmen. Sebagian besar, jepitan saraf tulang belakang terjadi pada level L4-L5 sebanyak 47 persen.

Kemudian pasca-BESS dievaluasi selama 12 bulan dengan menilai NRS (Numeric Rating Scale), nilai VAS (Visual Analogue Scale) fungsi motorik dan otonom, serta keberhasilan atau komplikasi yang kemungkinan terjadi setelahnya.

Secara keseluruhan, tindakan endoskopi tulang belakang biportal berhasil mengatasi jepitan di 1 level (11 persen), 2 level (44 persen), dan 3 level (45 persen). VAS pada kaki dan tulang belakang secara signifikan menurun, dari rerata 7 menjadi 1 setelahnya.

BESS PLUS menjadi bentuk penanganan kasus dalam studi ini yang bertujuan untuk membantu menghilangkan nyeri dengan prinsip dekompresi atau membebaskan jepitan.

Berbeda dengan teknik endoskopi uniportal, peralatan endoskopi biportal akan “mengambang” sehingga membuat sudut kerja yang lebih luas untuk mengatasi tonjolan bantalan tulang belakang. “Kondisi ini akan memperluas visual dokter di area epidural tulang belakang jadi dengan mudah mengakses beberapa arah sekaligus, sehingga lapisan lemak, pembuluh darah, ruang duramater di area tulang belakang tetap terjaga dengan baik,” kata Danu lebih lanjut.

Utamanya, BESS PLUS dilakukan dengan menjaga keutuhan ligamentum flavum semaksimal mungkin agar dapat memperkecil risiko robeknya lapisan duramater dan mencegah risiko kebocoran cairan setelah tindakan. “Jadi dapat dikatakan BESS PLUS ini merupakan perbaikan teknik dari BESS yang sudah ada dengan menjaga ligamentum flavum, karena ligamentum flavum bertugas menstabilkan susunan tulang belakang sehingga tingkat kestabilan tulang belakang pasca-BESS bisa tetap terjaga.”

BESS PLUS ini juga dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu mengatasi masalah lain pada tulang belakang yang dapat menyebabkan nyeri, seperti stenosis spinalis (menyempitnya rongga tulang belakang), menebalnya sendi faset (facet joint), penebalan jaringan (hipertrofi) yang menjepit saraf, bone spur (taji tulang atau osteofit).

Pilihan Editor: Jangan Anggap Remeh, Kenali Gejala Penyebab Nyeri Punggung

Berita terkait

7 Penyebab Nyeri Punggung, dari Fisik sampai Mental

2 hari lalu

7 Penyebab Nyeri Punggung, dari Fisik sampai Mental

Nyeri punggung bisa menjalar ke kaki atau pantat dan semakin parah bila ada tekanan. Berikut beberapa penyebab sakit punggung.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Penanganan Dead Butt Syndrome Akibat Duduk Terlalu Lama

2 hari lalu

Kenali Penyebab dan Penanganan Dead Butt Syndrome Akibat Duduk Terlalu Lama

Obesitas, gejala rematik, diabetes, atau penyakit lain bisa disebabkan duduk terlalu lama. Selain itu ada juga dead butt syndrome, apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Tangan Sering Kesemutan, dari yang Ringan sampai Berat

33 hari lalu

Penyebab Tangan Sering Kesemutan, dari yang Ringan sampai Berat

Masalah kesehatan dan gangguan autoimun bisa menyebabkan kerusakan saraf dan memicu kesemutan di jari-jari, tangan, dan lengan.

Baca Selengkapnya

Kenali 7 Jenis Tas Backpack Sesuai Kebutuhan Sehari-Hari dan Hiking

49 hari lalu

Kenali 7 Jenis Tas Backpack Sesuai Kebutuhan Sehari-Hari dan Hiking

Kebanyakan tas backpack hanya berbeda dalam fitur, kapasitas atau ukuran, dan tujuan penggunaannya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Ungkap Kelumpuhan TBC Tulang Tak Sama dengan Polio

58 hari lalu

Guru Besar FKUI Ungkap Kelumpuhan TBC Tulang Tak Sama dengan Polio

Guru Besar FKUI menjelaskan beda kelumpuhan pada tuberkulosis (TB) tulang belakang dengan kasus polio. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: Berjalan Kaki sebagai Obat Mujarab untuk Sakit atau Nyeri Punggung

4 Juli 2024

Studi Terbaru: Berjalan Kaki sebagai Obat Mujarab untuk Sakit atau Nyeri Punggung

Studi baru yang dikeluarkan The Lancet menyebut berjalan kaki ternyata bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi nyeri punggung.

Baca Selengkapnya

Jangan Anggap Remeh, Kenali Gejala Penyebab Nyeri Punggung

4 Juli 2024

Jangan Anggap Remeh, Kenali Gejala Penyebab Nyeri Punggung

Nyeri punggung bukanlah sebuah penyakit melainkan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera otot dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Skoliosis: Jenis hingga Gejala Kelainan Tulang Belakang yang Melengkung

26 Mei 2024

Kupas Tuntas Skoliosis: Jenis hingga Gejala Kelainan Tulang Belakang yang Melengkung

Skoliosis, gangguan sistem rangka, terutama tulang belakang jenis ini dapat menyerang bayi yang baru lahir, anak dalam masa pertumbuhan hingga lansia.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Berpotensi Terkena Skoliosis, Berikut Gejalanya

25 Mei 2024

Anak-anak Berpotensi Terkena Skoliosis, Berikut Gejalanya

Biasanya pada anak-anak, skoliosis didiagnosis pada usia antara 10 dan 16 tahun dan umumnya tidak memerlukan pengobatan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peregangan untuk Mencegah Tangan Sakit dan Saraf Kejepit

20 Mei 2024

Pentingnya Peregangan untuk Mencegah Tangan Sakit dan Saraf Kejepit

Peregangan harus melibatkan seluruh anggota tubuh untuk menghindari keluhan-keluhan seperti sakit tangan, punggung, dan saraf terjepit di leher.

Baca Selengkapnya