Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Terbaru: Berjalan Kaki sebagai Obat Mujarab untuk Sakit atau Nyeri Punggung

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Nyeri punggung
Nyeri punggung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar gembira untuk yang hobi jalan kaki. Studi baru yang dikeluarkan The Lancet menyebut berjalan kaki ternyata bisa menjadi obat mujarab untuk mengatasi sakit atau nyeri punggung.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 26 Juni 2024, dokter dan terapis fisik telah lama memasukkan latihan aerobik dalam program perawatan nyeri punggung bawah. Gerakan ini tidak hanya meredakan nyeri tetapi juga memperkuat otot-otot yang menopang punggung. Namun, banyak penderita nyeri punggung yang ragu untuk berolahraga.

Studi terbaru tersebut menemukan bahwa rutinitas berjalan kaki secara teratur dapat sangat efektif dalam mencegah kambuhnya nyeri punggung. Fokus penelitian ini adalah pada orang dewasa dengan riwayat nyeri punggung bawah; mereka yang berjalan kaki secara teratur mampu bertahan hampir dua kali lebih lama tanpa mengalami kambuhnya nyeri punggung dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Temuan ini sejalan dengan banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan positif antara aktivitas fisik dan perbaikan kondisi nyeri punggung. Sebuah tinjauan sistematis tahun 2019 menemukan bahwa aktivitas fisik mengurangi prevalensi nyeri punggung. Studi tahun 2017 juga menunjukkan bahwa yoga seefektif terapi fisik dalam meredakan nyeri punggung.

Penelitian baru ini memperluas pengetahuan sebelumnya dengan mengikuti pasien di luar lingkungan klinis yang terkontrol ketat. Mark Hancock, profesor fisioterapi di Macquarie University di Australia dan penulis senior studi ini, berusaha mengevaluasi efektivitas intervensi yang lebih murah dan mudah diakses oleh banyak orang dibandingkan perawatan di klinik.

Hancock dan tim peneliti menargetkan kelompok yang relatif tidak aktif. Mereka mengumpulkan data dari 701 orang dewasa yang baru saja pulih dari episode nyeri punggung bawah.

Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima program pendidikan dan jalan kaki yang dipersonalisasi, difasilitasi oleh fisioterapis selama enam sesi dalam enam bulan. Kelompok lainnya tidak menerima intervensi apa pun. Para peneliti mengamati kedua kelompok tersebut selama satu hingga tiga tahun berikutnya.

Setiap orang dalam kelompok jalan kaki diharapkan berjalan lima kali seminggu selama minimal 30 menit setiap hari. Program ini disesuaikan berdasarkan usia, indeks massa tubuh, tingkat aktivitas, kendala waktu, dan tujuan pribadi.

Peserta juga menerima program edukasi untuk membantu mereka memahami dan menanggapi rasa sakit mereka. Saat nyeri punggung bawah meningkat, mereka didorong untuk terus berjalan dengan menyesuaikan kecepatan dan jarak sesuai kebutuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hancock menjelaskan bahwa banyak orang cenderung menghindari gerakan saat nyeri punggung meningkat. "Pendidikan mengubah cara berpikir mereka tentang hal itu dan membuat mereka lebih aktif serta tetap aktif meskipun mengalami nyeri punggung," katanya.

Temuan ini juga mendukung kesimpulan dari meta-analisis tahun 2020 terhadap 25 studi tentang pencegahan nyeri punggung bawah, yang juga melibatkan Hancock.

Dalam meta-analisis tersebut, olahraga teratur yang dikombinasikan dengan pendidikan jasmani adalah cara paling efektif untuk mencegah kambuhnya nyeri punggung bawah.

Menurut Hamza Khalid, dokter di Cleveland Clinic Center for Spine Health, penyebab nyeri punggung bawah sering kali adalah "dasar dukungan yang lemah".

Berjalan kaki dapat memperkuat otot-otot yang menstabilkan tulang belakang, terutama otot inti. Kelemahan pada otot inti dapat menyebabkan kelelahan, ketidaksejajaran tulang belakang, dan nyeri.

Penelitian Hancock menunjukkan bahwa hampir 7 dari 10 orang yang pulih dari nyeri punggung bawah akan mengalami kekambuhan dalam tahun berikutnya. "Olahraga itu seperti obat," kata Dr. Khalid, seraya menambahkan bahwa "olahraga bukan pil ajaib."

Jika nyeri punggung Anda kronis atau kompleks, dokter atau terapis fisik dapat membantu menyusun program olahraga sesuai kebutuhan spesifik Anda. Meski begitu, menggerakkan tubuh kemungkinan besar akan membantu. Pada titik ini, kata Dr. Hancock, "buktinya sudah cukup meyakinkan," demikian Dr. Hancock.

Pilihan editor: Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Penyebab Nyeri Punggung, dari Fisik sampai Mental

2 hari lalu

Nyeri punggung
7 Penyebab Nyeri Punggung, dari Fisik sampai Mental

Nyeri punggung bisa menjalar ke kaki atau pantat dan semakin parah bila ada tekanan. Berikut beberapa penyebab sakit punggung.


Kenali Penyebab dan Penanganan Dead Butt Syndrome Akibat Duduk Terlalu Lama

2 hari lalu

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio
Kenali Penyebab dan Penanganan Dead Butt Syndrome Akibat Duduk Terlalu Lama

Obesitas, gejala rematik, diabetes, atau penyakit lain bisa disebabkan duduk terlalu lama. Selain itu ada juga dead butt syndrome, apa itu?


5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
5 Manfaat Silent Walking atau Berjalan dalam Keheningan

Silent walking dapat membantu memicu ide-ide baru dan menjernihkan pikiran setelah berada di bawah tekanan.


8 Destinasi Eropa yang Ramah Pejalan Kaki, dari Inggris hingga Spanyol

9 hari lalu

Suasana kota Oxford, Inggris. Unsplash.com/Natalie Leung
8 Destinasi Eropa yang Ramah Pejalan Kaki, dari Inggris hingga Spanyol

Berikut ini rekomendasi beberapa kota di Eropa yang bisa dijelajahi dengan berjalan kaki menurut pakar perjalanan


Kairo hingga Bali, Ini Destinasi yang Sulit Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

12 hari lalu

Pemandangan umum menunjukkan kerumunan dan toko-toko di Al Ataba, sebuah pasar di pusat Kairo, Mesir 10 Februari 2020. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Kairo hingga Bali, Ini Destinasi yang Sulit Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Berjalan kaki memberikan pengalaman tersendiri saat menjelajahi suatu destinasi, tapi tidak semuanya ramah pejalan kaki


Kota Seribu Air Mancur di Prancis yang Menarik Dikunjungi

14 hari lalu

Aix de Provence. Prancis. Unsplash.com/Vicktor Hesse
Kota Seribu Air Mancur di Prancis yang Menarik Dikunjungi

Ada banyak hal yang ditawarkan Aix de Provence yang terletak di Prancis Selatan


Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Jadi Pakem Kesehatan, Bagaimana Faktanya?

24 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Jalan Kaki 10.000 Langkah Sehari Jadi Pakem Kesehatan, Bagaimana Faktanya?

Meski pakem jalan kaki 10.000 langkah sehari sudah umum di masyarakat, faktanya masih kurang bukti untuk memastikan rekomendasi itu.


Kota Tertinggi di Dunia yang Paling Menantang Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

27 hari lalu

La Paz, Bolivia. Unsplash.com/Florian Delee
Kota Tertinggi di Dunia yang Paling Menantang Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

laporan All Clear Travel Insurance menunjukkan La Paz, ibukota Bolivia, kota yang paling sulit dijelajahi dengan berjalan kaki


Atasi Nyeri Punggung Bawah Tanpa Operasi Terbuka

36 hari lalu

Nyeri punggung
Atasi Nyeri Punggung Bawah Tanpa Operasi Terbuka

Metode endoskopi biportal BESS PLUS bisa jadi salah satu solusi atasi nyeri punggung bawah tanpa operasi terbuka.


Kenali 7 Jenis Tas Backpack Sesuai Kebutuhan Sehari-Hari dan Hiking

49 hari lalu

Ilustrasi pendaki. TEMPO/Suryo Wibowo
Kenali 7 Jenis Tas Backpack Sesuai Kebutuhan Sehari-Hari dan Hiking

Kebanyakan tas backpack hanya berbeda dalam fitur, kapasitas atau ukuran, dan tujuan penggunaannya.