Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

Selasa, 17 September 2024 12:36 WIB

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia pengasuhan anak, terdapat berbagai pendekatan yang dapat dipilih oleh orang tua untuk membentuk karakter dan perkembangan anak mereka.

Salah satu pendekatan yang semakin mendapatkan perhatian adalah gentle parenting atau pola asuh lembut. Berbeda dengan metode tradisional yang sering melibatkan hukuman atau penekanan, gentle parenting berfokus pada membangun hubungan yang saling menghormati dan berkomunikasi secara efektif antara orang tua dan anak.

Dilansir dari laman Parents, gentle parenting atau pola asuh yang lembut, mengedepankan prinsip empati dan komunikasi dalam pengasuhan anak. Alih-alih menggunakan rasa malu atau hukuman, pendekatan ini menekankan kemitraan antara orang tua dan anak, di mana kedua belah pihak memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan. Dalam gentle parenting, orang tua membimbing anak dengan batasan yang konsisten dan penuh kasih, bukan dengan cara yang tegas.

Danielle Sullivan, seorang pelatih pengasuhan, menjelaskan bahwa gentle parenting, yang juga dikenal sebagai pengasuhan kolaboratif, berfokus pada empat elemen utama: empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan. Pendekatan ini tidak memaksa anak untuk berperilaku baik melalui hukuman, melainkan memanfaatkan koneksi emosional dan metode demokratis untuk mencapai keputusan bersama.

Keuntungan dari gentle parenting cukup signifikan. Pendekatan ini telah terbukti dapat mengurangi kecemasan pada anak-anak, terutama dalam konteks sosial, serta meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan anak. Dengan berakar pada empati dan rasa hormat, gentle parenting juga mengajarkan anak untuk meniru sifat-sifat positif ini, menjadikannya individu yang lebih penuh empati.

Advertising
Advertising

Namun, gentle parenting tidak tanpa tantangan. Kadang-kadang, pendekatan ini dapat menjadi terlalu permisif, yang mungkin mengarah pada perilaku buruk jika tidak diimbangi dengan disiplin yang tepat. Mengimplementasikan gentle parenting juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan, dan mungkin tidak cocok untuk setiap situasi atau individu.

Dalam praktiknya, gentle parenting melibatkan beberapa teknik. Untuk memulai, orang tua disarankan untuk memberikan komentar tentang perilaku buruk secara terpisah dari tindakan anak, serta menjadi contoh dari apa yang diinginkan.

Saat frustrasi, penting untuk memperlambat, berkomunikasi dengan empati, dan mencari solusi bersama. Dalam situasi di mana anak mengalami amarah, biarkan mereka mengekspresikan diri dengan aman sambil memastikan bahwa lingkungan tetap aman. Jika situasi berbahaya terjadi, respons harus disesuaikan dengan menjauhkan anak dari bahaya dan menjelaskan konsekuensi tindakan mereka dengan jelas.

Ada beberapa kesalahpahaman yang sering muncul seputar gentle parenting, seperti yang dilansir Cleveland Clinic. Pertama, banyak yang percaya bahwa gentle parenting adalah pola asuh yang permisif dan santai. Faktanya, gentle parenting bukan tentang membiarkan anak melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa batasan. Sebaliknya, ini melibatkan penetapan batasan yang jelas dengan empati dan memberikan penjelasan yang positif mengenai aturan-aturan tersebut.

Kedua, ada anggapan bahwa gentle parenting tidak efektif untuk anak-anak yang berkemauan keras. Namun, pendekatan ini justru dapat membantu anak-anak tersebut belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka dengan cara yang sehat, berkat keterhubungan emosional dan opsi yang diberikan.

Ketiga, sering dikira bahwa gentle parenting menganggap semua situasi dalam pengasuhan adalah indah dan penuh warna. Padahal, mengasuh anak merupakan tugas yang menantang, dan orang tua yang menerapkan gentle parenting pun akan menghadapi momen frustrasi dan kebingungan. Pendekatan ini fokus pada membina hubungan yang kuat untuk menghadapi tantangan dengan lebih efektif.

Gentle parenting merupakan pendekatan yang menekankan pentingnya hubungan dan pengertian dalam pengasuhan anak, menciptakan lingkungan di mana anak-anak dapat berkembang dengan penuh rasa hormat dan empati.

Pilihan Editor: Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Berita terkait

Pengaruh Gizi Seimbang pada Perkembangan Motorik Anak

2 hari lalu

Pengaruh Gizi Seimbang pada Perkembangan Motorik Anak

Dokter anak mengingatkan orang tua gizi seimbang berperan terhadap perkembangan motorik anak, stimulasi juga tidak kalah penting .

Baca Selengkapnya

Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

4 hari lalu

Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.

Baca Selengkapnya

Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

7 hari lalu

Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.

Baca Selengkapnya

Closing Ceremony Pekan Raya Komunikasi Unas 2024: Odyssey of Technological Dream

10 hari lalu

Closing Ceremony Pekan Raya Komunikasi Unas 2024: Odyssey of Technological Dream

Unas kembali menegaskan perannya sebagai pusat inovasi dan kreativitas, menghubungkan teknologi dan seni dalam satu panggung

Baca Selengkapnya

6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

17 hari lalu

6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

Berikut enam pola asuh kesehatan pada anak yang perlu dipahami orang tua untuk mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

3 Hal Penting Pengasuhan Digital untuk Cegah Anak Kecanduan Gawai

20 hari lalu

3 Hal Penting Pengasuhan Digital untuk Cegah Anak Kecanduan Gawai

Psikolog menjelaskan tiga hal penting pengasuhan digital untuk mencegah anak kecanduan gawai. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hany Seviatry Tegaskan Pentingnya Peran Orang Tua untuk Cegah Narkoba

23 hari lalu

Hany Seviatry Tegaskan Pentingnya Peran Orang Tua untuk Cegah Narkoba

Hubungan yang erat antara orang tua dan anak dapat menjadi benteng pertahanan yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk ancaman narkoba.

Baca Selengkapnya

8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

30 hari lalu

8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

Berikut ini dampak strict parents pada perkembangan anak. Di antaranya bisa meningkatkan risiko depresi hingga tidak percaya diri.

Baca Selengkapnya

10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

30 hari lalu

10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

Ketahui beberapa ciri-ciri strict parents. Di antaranya adalah memiliki banyak aturan hingga mengontrol penuh tindakan anak.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kumis Kucing Tidak Boleh Dipotong?

32 hari lalu

Kenapa Kumis Kucing Tidak Boleh Dipotong?

Kumis kucing bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan mereka

Baca Selengkapnya