Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Ciri ciri strict parents. Foto: Canva
Ciri ciri strict parents. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStrict parents atau orang tua yang menerapkan disiplin ketat dikenal dengan pola asuh yang penuh aturan dan pengawasan. Salah satu ciri-ciri strict parents adalah memiliki kontrol yang kuat atas berbagai aspek kehidupan anak, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga keputusan besar seperti pendidikan dan pergaulan. 

Dilansir dari Parenting for Brain, dalam psikologi, strict parents diartikan sebagai mereka yang menetapkan standar dan tuntutan tinggi bagi anak-anak mereka serta bersikap otoriter. Sayangnya, banyak orang tua yang tegas cenderung menjadi orang tua yang keras.

Ada banyak alasan mengapa orang tua menerapkan pola asuh strict parents. Ada yang karena niat baik dan ada pula yang karena kepentingan pribadi. Tapi biasanya, alasan di balik pola asuh strict parents adalah keinginan untuk menghindari membesarkan anak yang tidak patuh. 

Ciri-Ciri Strict Parents

Lantas, apa saja ciri-ciri strict parents? Berikut adalah beberapa ciri umum dari orang tua yang ketat atau strict parents. 

1. Memiliki Banyak Aturan Ketat dan Tuntutan

Strict parents cenderung menerapkan aturan serta banyak tuntutan dan jarang memberikan pengecualian. Anak-anak diharapkan untuk mematuhi semua aturan tanpa pertanyaan, dan pelanggaran terhadap aturan ini biasanya akan menghasilkan hukuman.

2. Menuntut Kepatuhan

Strict parents mengharapkan anak-anak untuk mematuhi harapan dan aturan mereka tanpa pertanyaan atau penjelasan. Mereka juga menekankan ketaatan sebagai nilai utama tanpa ruang untuk diskusi.

3. Mengontrol Anak Secara Penuh

Strict parents sering kali tidak memberikan anak kesempatan untuk memahami atau menerima otoritas secara alami, melainkan memaksakan kontrol penuh, sehingga anak tidak terbiasa memahami alasan di balik aturan.

4. Memberi Hukuman

Orang tua yang ketat sering memberi hukuman pada anak yang melakukan pelanggaran aturan, sekecil apa pun. Tujuannya tujuan untuk memastikan bahwa anak belajar dari kesalahan mereka melalui konsekuensi yang keras.

5. Dingin dan Tidak Responsif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang tua yang ketat cenderung kurang menunjukkan kehangatan emosional, sering kali bersikap dingin dan tidak responsif terhadap kebutuhan emosional atau ekspresi perasaan anak-anak mereka.

6. Menggunakan Kata-Kata yang Tajam dan Kasar

Dalam berkomunikasi, mereka mungkin menggunakan bahasa yang tajam atau kasar. Hal ini tentu dapat menyebabkan anak merasa tidak dihargai atau bahkan takut untuk berkomunikasi terbuka.

7. Tidak Melibatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan

Strict parents biasanya tidak melibatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan. Mereka menganggap bahwa anak-anak tidak memiliki kapasitas untuk membuat keputusan yang tepat atau memahami situasi sepenuhnya.

8. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi dan Tidak Realistis

Mereka sering kali memiliki harapan yang sangat tinggi dan kadang-kadang tidak realistis terhadap prestasi atau perilaku anak-anak mereka, tanpa mempertimbangkan kemampuan atau kondisi anak yang sebenarnya.

9. Tidak Mengakui Kesalahan

Strict parents cenderung jarang mengakui kesalahan mereka sendiri. Bahkan ketika jelas salah, mereka tetap menegaskan bahwa mereka selalu benar dalam segala hal.

10. Merasa Selalu Benar

Mereka percaya bahwa mereka selalu benar dalam setiap situasi, dan keyakinan ini mendominasi interaksi mereka dengan anak-anak, membuat komunikasi menjadi satu arah dan kurang fleksibel.

Pilihan Editor: Dampak Buruk KDRT pada Anak yang Tak Boleh Diabaikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

1 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Hussam Al-Masri
PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.


Pengaruh Gizi Seimbang pada Perkembangan Motorik Anak

1 hari lalu

Ilustrasi bayi makan biskuit. shutterstock.com
Pengaruh Gizi Seimbang pada Perkembangan Motorik Anak

Dokter anak mengingatkan orang tua gizi seimbang berperan terhadap perkembangan motorik anak, stimulasi juga tidak kalah penting .


Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

2 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Fakta di Balik Gentle Parenting, Mitos Umum Pengasuhan Anak

Gentle parenting adalah pendekatan pengasuhan anak yang mengutamakan empati, komunikasi, dan kolaborasi antara orang tua dan anak.


Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

3 hari lalu

Warga Palestina berebut menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah krisis kelaparan saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Jalur Gaza utara pada 14 Agustus 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

5 hari lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Umumkan Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Sudah Tuntas

PBB dan mitra-mitranya telah memberikan vaksinasi polio kepada lebih dari 560.000 anak berusia di bawah 10 tahun di Gaza untuk tahap pertama


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

5 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

5 hari lalu

Kunjungan JICA dan lintas kementerian-organisasi Indonesia dalam program makanan siang bergizi di sekolah Jepang di Tokyo dan Nagasaki pada 3-12 September 2024. Foto: JICA
Kemenkes Gandeng JICA Kerja Sama Pelatihan Makan Bergizi di Sekolah

Kemenkes mengandeng Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) bekerja sama dalam pelatihan pendidikan makanan dan gizi anak sekolah


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

6 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

7 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.