Kapan Penderita Diabetes Harus Mendapatkan Suntik Insulin?
Reporter
Tiara Juwita
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 22 September 2024 19:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, terdapat berbagai macam cara yang digunakan untuk penyembuhan bagi pasien diabetes. Salah satu upaya proses penyembuhan pasien diabetes ialah dengan suntik insulin.
Dikutip dari laman Rumah Sakit Siloam, insulin berfungsi dalam penyerapan glukosa untuk mengendalikan gula yang terdapat dalam darah. Gula akan dijadikan sebagai sumber energi bagi tubuh. Untuk mengubah gula tersebut tubuh memerlukan zat yang dapat mengubahnya menjadi energi yaitu insulin.
Pada pasien diabetes daya ubah glukosa menjadi energi tidak dapat dilakukan oleh insulin yang ada pada tubuh. Sehingga kadar gula di dalam darah meningkat. Maka dari itu salah satu jalan penyembuhannya ialah dengan suntik insulin agar dapat membantu mengurai glokosa yang ada di dalam tubuh menjadi energi.
Namun, ternyata suntik insulin tidak menjadi solusi yang tepat bagi seluruh pasien diabetes secara menyeluruh. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi tertentu. Penyuntikan insulin hanya dapat dilakukan terhadap pasien yang menderita kondisi tertentu seperti kerusakan sel beta pada panckreas dan rendahnya sensitivitas terhadap insulin.
Kondisi pertama yang menybabakna seseorang harus melakukn suntik insulin dikarenakan kerusakan yang terjadi pada sel beta pankrea. Sel beta pancreas dapat rusak apabila bekerja terlalu keras dalam hal ini saat yang dimaksud ialah saat memproduksi insulin. Produksi insulin yang terus meningkat salah satunya dapat disebabkan oleh resistensi. Ketika telah terjadi kerusakan maka sel beta pancreas tidak akan dapat memproduksi kembali insulin. Akibatnya insulin harus didapatkan dari luar salah satunya dengan cara melakukan suntik insulin.
Kondisi kedua ialah disaat tingkat sensitivitas tubuh terhadap insulin melemah. Sensitivitas terhadap insulin oleh tubuh dapat melemah karena beberapa kondisi tertentu. Kondisi ini akan menyebabkan gula darah tidak dapat diurai dengan baik sehingga terjadi penumukkan gula di dalam darah. Hingga kian hari kadar gula semakin meningkat.
Kondisi ini akan memicu timbulnya berbagai penyakit lainnya sehingga perlu dilakukan pencegahan sebelum hal demikian terjadi. Salah satunya dengan cara menyuntikan insulin tambahan ke dalam tubuh agar gula di dalam darah dapat diurai menjadi energi dan jumlahnya tidak melampaui batasan normal.
Tidak hanya menyebabkan diabetes kekurangan insulin juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya seperti insulinoma atau penyakit munculnya tumor pada pancreas, kemudioan resistenmsi insulin, serta sindrom ovarium polikistik yang diakibatkan oleh kadar hormon yang tidak normal pada tubuh sehingga terjadinyagangguan pada ovarium.
Melansir dari www.diabetes.org bagi penderita diabetes tipe 1 dan kadang kala juga penderita diabetes tipe 2 yang membutuhkan insulin, penyuntikkannya harus di area yang sama untuk ketetapan dan kemantapan tapi tidak ditempat yang sama bertahan. Agar insulin dapat secara efektif memproses glukosa untuk masuk ke dalam sistem, maka waktu pengirimannya harus diatur dengan makanan.
Penderita diabetes tipe 2 akan mulai dengan dua suntikan per hari dari dua jenis insulin yang berbeda saat pil diabetes terkadang berhenti bekerja. Suntikan insulinnya juga bisa berkembang menjadi tiga atau empat injeksi per hari. Kebanyakan orang menggunakan jarum suntik untuk membakar insulin. Ini merupakan pengiriman insulin yang paling umum. Namun selain itu ada juga beberapa pilihan lainnya seperti pena dan pompa insulin.
Ketika seorang pasien menjalani pengobatan suntik insulin ada beberapa efek amping yang akan didapatkan seperti kenaikan berat badan, terjadinya hipoglikemia, ruam pada daerah suntikan, serta gangguan kecemasan.
TIARA JUWITA | PUSPITA AMANDA LOVA
Pilihan Editor: Cara Suntik Insulin Mandiri Penderita Diabetes Menggunakan Insulin Pen