Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkuda, Bisa jadi Terapi Autisme

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Pasangan selebriti Nabila Syakieb dan Atlet berkuda ketangkasan (equestrian) Indonesia Reshwara Radinal menunjukkan aplikasi Djiugo dalam peluncuran aplikasi Djiugo di Jakarta, Selasa (14/11).
Pasangan selebriti Nabila Syakieb dan Atlet berkuda ketangkasan (equestrian) Indonesia Reshwara Radinal menunjukkan aplikasi Djiugo dalam peluncuran aplikasi Djiugo di Jakarta, Selasa (14/11).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Nabila Syakieb mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mengikuti olahraga berkuda. Ia mengatakan tidak dapat dipungkiri, berkuda masih dikenal sebagai olahraga yang mahal dan ekslusif untuk kalangan atas. Padahal, memiliki hobi berkuda bukan berarti harus meemiliki kuda sendiri. "Sekarang sudah semakin banyak klub berkuda, bahkan termpat rekreasi yang dapat mengakomodir hobir berkuda dengan biaya terjangkau," katanya dalam peluncuran aplikasi informasi tentang berkuda, Djiugo, Selasa 14 November 2017.

Nabila mengatakan aktivitas berkuda juga terkadang dianggap beresiko tinggi, terutama bagi anak usia dini. Padahal berkuda adalah olahraga yang tidak hanya bermanfaat untuk fisik, namun juga untuk psikis. Menurut istri atlet berkuda, Reshwara Radinal ini, berkuda mampu mendorong pembentukan karakter bertanggung jawab dan percaya diri pada seorang anak. "Berkuda juga salah satu alternatif terapi autisme yang efektif," kata Nabila. Baca: Setelah 58 Tahun, Akhirnya Barbie Pakai Jilbab

Ratu berkuda bersama cucunya Lady Louise di Windsor Great Park. dailymail.co.uk

Head Coach dan General Manager Riding Club Rahmat Natsir membenarkan informasi yang disampaikan Nabila. Menurut Rahmat terapi menunggang kuda untuk pengidap autisme atau dikenal dengan istilah equine therapy, memang belum banyak dilakukan di Indonesia. Namun menurut berbagai riset, equine therapy mampu menstimulus kemampuan emosional, sensorik dan motorik pengidap autisme.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal itu bisa terjadi dengan interaksi dengan kuda seperti memberi makan, menyisir rambut dan ekor, serta menunggang kuda. Kegiatan interaksi itu dapat membantu membangun konsentrasi serta mendorong kemampuan komunikasi pengidap autisme.

Rahmat mengatakan kuda itu ada yang jinak, ada pula yang jahil dan suka marah. Interaksi dengan kuda bisa membantu anak-anak autis untuk melatih sensoriknya. Pelatihan konsentrasi bisa dilakukan saat si anak menunggang kuda. Menunggang kuda itu bisa susah gampang. "Seseorang harus konsentrasi penuh agar dia tidak terjatuh dari atas kuda. Kuda sebagai makhluk hidup kan pasti akan bergerak terus. Sehingga otak perlu jaga keseimbangan," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

6 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

11 hari lalu

Suasana pembelajaran siswa-siswa berkebutuhan khusus di kelas tingkat SMU Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Surabaya (05/9). TEMPO/Fully Syafi
Saran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif

Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?


Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

12 hari lalu

Ilustrasi Chiropractic. Shutterstock
Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

12 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

12 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

15 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

28 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

34 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

34 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

35 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.