TEMPO.CO, Jakarta - Trauma pada kepala, leher, dada, abdomen atau bagian perut dan trauma anggota gerak, itu semua bisa menjadi sasaran trauma korban kecelakaan mobil seperti yang dialami Setya Novanto.
Pada bagian anggota gerak, misalnya terkena pembuluh darah arteri yang ada di paha, bisa terjadi perdarahan. Dan jika tidak segera ditangani akibatnya bisa fatal. Begitu juga pada perut, misalnya terkena organ dalam seperti liver, atau ginjal, pecah dan terjadi perdarahan di dalam, akibatnya juga bisa fatal. Tulang panggul juga bisa menjadi sasaran, sehingga misalnya mengakibatkan patah tulang panggul. "Akibatnya mobilisasi terganggu," begitu disebutkan Dr Ade Veronica H.Y SpAn KIC, yang pernah mendalami critical care di Australia.
Baca juga:
Kenapa Psikopat Suka Lagu Justin Bieber? Simak Penelitiannya
Membuka Topeng Malingering atau Pura-pura Sakit, Intip Tipu Muslihatnya
8 Khasiat Teh Hitam, Turunkan Risiko Kanker juga Kolesterol
Lebih detail, dokter yang penah mengepalai unit gawat darurat ini pun menyebutkan sasaran lain yang bisa muncul akibat tabrakan mobil. "Jika benturan terkena dada dan mengakibatkan trauma tumpul, sehingga selaput paru sobek, maka udara bisa terperangkap di rongga dada. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan collaps," katanya yang dihubungi Tempo pada Jumat 17 November 2017, malam.
Kondisi tersebut juga bisa bertambah parah, jika pembuluh darah di dalam paru pecah sehingga bisa membuat organ paru tenggelam oleh darah.
Di bagian tubuh atas, trauma yang biasa terjadi pada kepala dan leher. Benturannya bisa ringan dan berat. Kalau ringan, gejala yang muncul adalah sakit pada bagian kepala dan bisa terjadi amnesia. "Jadi ketika sadar, si pasien tidak ingat apa yang sudah terjadi," katanya.
Gejala lain yang mungkin muncul adalah muntah, "Nah, kalau ini terjadi perlu observasi, seperti melakukan scan, sehingga bisa diketahui otaknya bengkak atau tidak, ada perdarahan atau tidak, " katanya.
Benjol atau bengkak-bengkak yang terjadi di kepala, menurut Ade bisa berbahaya, bisa juga tidak. Tergantung bagian otaknya kena atau tidak. Benjol atau bengkak sebetulnya merupakan manifestasi perdarahan di bawah kulit. "Di wajah itu pembuluh darahnya banyak, jadi jika ada benturan dampak bengkak itu bisa terjadi. Dan kondisi bengkak juga tidak berarti kondisi otaknya terancam, karena kepala kita dilindungi oleh tengkorak yang sangat keras," katanya.
Lebih jauh, Ade menyebutkan bahwa kondisi otak hanya bisa ditentukan oleh observasi lebih lanjut, "Jika terjadi pembengkakkan [otak], artinya benturannya sangat sangat keras. Artinya perlu observasi lagi yang lebih dalam oleh ahlinya," katanya.
Kondisi lain yang perlu diperhatikan pasca kecelakaan adalah tekanan darah. “Benturan bisa mengakibatkan rasa sakit, sehingga tekanan darah bisa naik. Apalagi kalau punya hipertensi. Kalau angkanya naik lebih dari 30 persen harus diterapi,” katanya.