Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tere Liye Kritik Warganet, Ini Kata Psikolog

image-gnews
Buku-buku karya Tere Liye (facebook.com)
Buku-buku karya Tere Liye (facebook.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tere Liye mengaku sempat tidak nyaman ketika orang orang mengutip tulisannya di media sosial. Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, menyarankan warganet atau netizen mengutip kalimat pihak tertentu dengan menyertakan konteks. Penjelasan antara gambar dan keterangannya yang dikutip dari sumber tertentu perlu dijelaskan secara utuh.

“Kadang-kadang mungkin orang mengutip hanya sebagian tulisan saja, tapi tidak mengutip konteksnya,” kata Anna saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 November 2017.

Selain itu, kalimat yang dikutip harus disertakan lengkap tanpa mengurangi atau menambah kata-kata. Menurut Anna, pengutipan tanpa disertai konteks dan tak lengkap dapat merugikan orang lain. Keterangan foto yang tidak sesuai dengan gambar terkait juga berpotensi merugikan pemilik kata-kata.

Baca: Mengapa Ahli Digital Kini Diburu Perusahaan? Simak Kata Peneliti

“Kalau tidak nyambung, orang lain bisa berpikir berbeda terhadap image atau citra dirinya (pemilik kata),” ujar Anna.

Anna berpendapat, mengutip kalimat seseorang sebenarnya tidak salah, tapi harus sesuai konteks. Hal yang biasanya terjadi adalah warganet tidak menyebutkan sumber kutipan, tidak menyertakan konteks, atau mengutip dengan menghilangkan atau menambahkan informasi tertentu. Cara pengutipan tersebut, Anna melanjutkan, bisa memicu masalah dan merugikan pihak tertentu.

Anna berharap warganet memperoleh edukasi seputar dunia media sosial. “Masyarakat juga perlu diedukasi bahwa kalau mengambil foto atau kutipan tulisan itu tidak bisa sembarangan,” katanya menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penulis Tere Liye mengunggah sebuah status di Facebook pada Senin pagi, 20 November 2017. Ia mencurahkan tentang warganet yang kerap mengunggah foto selfie dengan keterangan foto dari kalimat Tere Liye.

Woi, lu yang mau pamer foto selfie, kagak usah lu pakai2 caption pinjam quote page Tere Liye ini. Asyik betul foto selfie, wajah sudah kayak lemari menuhi seluruh layar, monyong2, sok cantik, sok ganteng, lantas caption di bawahnya: "Inilah hidupku, dstnya, dstnya - Tere Liye"

Baca: Akses Anak Alasan Suami Tidak Mau Cerai walau Sudah Berselingkuh

Termasuk kalian yang selebgram top dengan follower jutaan. Berhenti pakai quote page ini di akun kalian. Kagak nyambung. Lah, yg punya quote, kagak sekalipun posting fotonya sendiri. Ini bukan sok suci, sok bermoral, ini simpel soal: kalau lu mau selfie, mau pamer, mikir sendiri captionnya! Bikin sendiri. Jangan ajak2 Tere Liye untuk mendukung aktivitas pamer kalian,” tulis Liye.

Malam harinya, Liye menjelaskan bahwa persoalan ada pada sikap warganet. Sebab, tak sedikit warganet yang mengunggah foto dengan menyertakan keterangan kalimat dari Liye. Masalahnya, antara foto dan keterangannya dirasa tidak sesuai.

Boleh selfie? Tentu boleh. Itu hak semua orang. Boleh posting foto pacaran. Itu hak kalian, dan saya bukan orang tua kalian. Tapi boleh posting foto selfie lantas pakai caption quote Tere Liye? Boleh. Hanya saja, pastikan nyambung,” seperti ditulis Liye dalam akun Facebook-nya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

43 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

46 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara saat dikunjungi teman-temannya. Foto: Instagram.
Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.


Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.


Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

14 Februari 2024

RSKD Duren Sawit. Foto : X
Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?


Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

13 Februari 2024

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) danDireskrimum Kombes Pol Wira Satya (kiri) menyampaikan keterangan saat rilis kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Wira menjelaskan alasan tersangka membenamkan kepala korban ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan agar Dante lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.


PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

9 Februari 2024

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel


Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?