TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Harian Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan menegak kopi adalah salah satu budaya masyarakat Bengkulu. Ia dan kebanyakan warga Bengkulu biasanya menegak kopi di pagi juga di sore hari. "Ketika sudah penat di kantor, sampai rumah minum kopi dapat membuat rileks pikiran," katanya di acara Semarak Kopi Bengkulu Ahad 26 November 2017.
Tidak hanya dua kali sehari, ketika sedang santai di siang hari, terkadang Rohidin pun menegak secangkir kopi Robusta khas Bengkulu. "Kami gunakan buah kopi asli. Kopi itu akan membuat segar, jadi bisa semangat kerja kembali," katanya. Baca: Memanfaatkan Waktu Luang, Intip Gaya Jokowi Main Basket
Meminum kopi tiga kali sehari dianggapnya tidak menjadi hal yang buruk bagi kesehatan. "Setiap minum secangkir kecil, jumlahnya tidak banyak-banyak seperti kopi-kopi di Starbucks," katanya.
Rohidin mengatakan Kopi Robusta menjadi salah satu kopi yang dijagokan daerahnya. Kopi Robusta pun menjadi jenis kopi yang paling banyak diproduksi provinsi itu. "Kopi Robusta itu sudah menjadi kopi masyarakat Bengkulu dan sudah diproduksi secara turun temurun," katanya.
Kopi di Bengkulu, kata Rohidin, ditanam di perbukitan di dekat pantai dengan ketinggian 700-1.500 meter di atas permukaan laut. Kopi Bengkulu memiliki citarasa aroma buah dengan rasa lemon, cokelat dan herba yang khas. Pada beberapa kelompok petani telah dibudidayakan kopi organik tanpa pupuk kimia dan pestisida. "Proses dan pengolahannya pun khusus dan sudah mendapatkan predikat excellent dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Baca: Gantengnya Para Cucu Presiden, Apa Kiprah Mereka Sekarang?
Rohidin mengatakan beberapa daerah yang banyak memproduksi kopi di Bengkulu adalah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara dan Rejang Lebong. "Kopi Robusta Bengkulu juga memiliki varian hingga masuk menjadi peringkat 5 di Pusat Penelitian Kopi Nasional.
Dengan memperkenalkan kopi ke seluruh Indonesia dan dunia, Rohidin berharap agar kopi Bengkulu dapat menambah nilai penjualan kopi daerah dengan kualitas baik itu. "Ada 30 ribu kepala keluarga yang bergantung dengan perkebunan kopi ini di Bengkulu," katanya. Baca: Berharap Bahagia, Ibunda Bobby Ajak Kahiyang Ayu Curhat
Saat ini salah satu yang dilakukan pemerintah daerahnya adalah mendorong agar produksi kopi optimal sesuai luas lahan. Menurut Rohidin , sertifikasi bibit, pemanenan serta mempercantik pengepakan menjadi salah satu bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. "Kami sedang tingkatkan produksi dan manajemen agar tersertifikasi dan bisa menjual brand," kata Rohidin yang mengajak anak muda mencoba kopi Bengkulu.