TEMPO.CO, Jakarta - Stunting adalah salah satu dampak malnutrisi yang menyebabkan tubuh seorang anak lebih pendek dari anak seumurannya karena terjadinya gagal tumbuh.
Stunting harus diwaspadai oleh orang tua, terutama dalam fase 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) terhitung sejak masa kehamilan. Sebab, anak yang mengidap stunting dipastikan tidak dapat sembuh total.
Baca juga:
Kanker, Inilah Program Penanganannya di Berbagai Negara
Sakit Perut Sebaiknya Makan Roti Putih atau Gandum? Cek 7 Lainnya
Sys NS Meninggal, Ini yang Dikeluhkannya di Bagian Dada
Hal tersebut disampaikan langsung oleh anggota UKK Nutri dan Penyakit Metabolik PP IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dr. Damayanti Rusli S, SpAK, PhD. “Dampak malnutrisi pada (fase) 1000 HK itu permanen,” ujarnya dalam acara “Stunting dan Gizi Buruk Tantangan Mewujudkan Indonesia Emas 2045” di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 23 Januari 2018.
Dosen di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, ini juga menyebutkan, anak yang mengidap stunting akan mengalami penurunan fungsi kognitif secara permanen. “Bayi yang pernah mengalami gizi buruk, 65 persen IQ-nya tidak lebih dari 90. Bahkan 25 persen dari 65 persen tersebut memiliki IQ di bawah 70. Berarti, dia mengalami retardasi mental,” katanya.
Efek stunting akan terus berlanjut hingga jangka panjang. Stunting dapat menyebabkan pada hambatan perkembangan anak, penurunan fungsi kekebalan tubuh dan gangguan pada sistem pembakaran lemak. Karena itu, anak yang mengalami stunting berisiko mengidap obesitas di kemudian hari yang dapat memicu penyakit tidak menular, seperti hipertensi, osteoporosis, dan jantung koroner (PJK). Juga, anak penderita stunting memiliki risiko kematian empat kali lebih besar dibandingkan anak yang memiliki gizi seimbang.
Menurut penjelasan dokter spesialis anak tersebut, anak pengidap stunting gizinya dapat diperbaiki. Akan tetapi, IQ anak tetap tidak dapat ditingkatkan. Sebab, saat anak mengalami stunting, kemampuan kognitifnya akan berkurang sebanyak 10 persen.
MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA