Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stres Tekanan Deadline? Intip 5 Tips Pekerjaan Tetap Menyenangkan

image-gnews
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja dalam dunia industri media dan kreatif tentu menuntut pekerjanya untuk selalu menghadirkan ide-ide yang inovatif dan kreatif. Apalagi dengan perkembangan digital yang tidak hanya menawarkan hasil yang kreatif, tetapi juga cepat.

Terkait dengan hal tersebut, bukan tidak mungkin para pekerja bidang industri media dan kreatif mengalami stres akibat tekanan dan tuntutan yang ada. Hal ini yang harus diantisipasi para penggiat media kreatif untuk menemukan cara membuat suasana hati maupun lingkungan kerja tetap nyaman dan menyenangkan di luar tekanan yang ada.

Farghania Arya, praktisi di salah satu perusahaan media kreatif Creative House: Infineed Creative yang mengikuti acara diskusi Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (Sindikasi), Work Life Balance, 28 Januari 2018 di Jakarta, membagikan kiat-kiat membuat pekerjaan tetap menyenangkan meskipun di bawah tekanan dan tuntutan yang ada. Baca: Gaya Pengacara Harus Mewah?Ini Kata Hotman Paris dan Elza Syarief

1. Membangun komunikasi yang baik
Karena, menurut Farghania, komunikasi itu sangat penting terlebih di dalam industri kreatif ini.

2. Membuat tempat kerja yang nyaman
Farghania mengungkapkan kualitas hasil kerja itu salah satunya ditentukan dari tempat kerja yang nyaman, baik dari segi fasilitas, lingkungan kantor, dan kebebasan yang umumnya dianggap sepele tapi sangat penting di dunia kreatif, “Contohnya mendengarkan lagu, menghindari ungkapan ‘cuma gini aja kok revisinya’ atau ‘mengubah sedikit doang kok’, dan juga menggunakan kata-kata ‘tolong’ dan ‘terima kasih’, itu penting menurut gue,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Lingkungan yang berorientasi kepada hasil
Maksudnya, partner kerja (karyawan) dibebaskan melakukan apapun asalkan ia bisa memenuhi target sesuai deadline yang diberikan. Contoh kecilnya, membebaskan partner kerja(karyawan), kalau sudah lelah atau penat, untuk keluar kantor atau sekedar menikmati fasilitas yang ada di kantor agar penatnya hilang, “Bisa juga sesekali adakan rapat di luar kantor biar nggak bosan. Ini pengalaman gue sendiri, justru dari poin ke-3 ini dapat memunculkan ide-ide baru yang segar,” lanjut pria lulusan jurusan Broadcast di Universitas Indonesia ini. Baca: 70 Persen Pengacara Indonesia Hidup Pas-Pasan, Apa Masalahnya?

4. Menciptakan rasa kebersamaan
Poin ke-4 menurut Farghania adalah hal yang paling penting. Hal ini bisa dilakukan degan membuat acara makan siang bersama, mengadakan BBQ-an, adakan team building/gathering, atau bisa sesederhana memberikan kejutan bagi teman kantor yang ulang tahun. Mungkin terlihat sepele namun dengan adanya kebersamaan suasana kerja itu akan menyenangkan sekali, menurutnya.

5. Perbaiki cara menyampaikan instruksi
Ini masih ada kaitannya dengan poin ke-2 walau lebih spesifik. Menurut Farghania hal ini sepele namun dapat meningkatkan kenyamanan di kantor. “Contohnya seperti yang tadi sudah diungkapkan di poin ke-2, misalkan ada revisi dari klien, usahakan hindari ungkapan ‘eh, revisinya cuma gini doang kok, gampang kan?’ bisa diubah menjadi ‘Guys, ini ada revisi minor dari poyek kemarin. Yuk, kita diskusi lagi buat kerjain revisi minor ini’,” kata Farghania. Baca: Hotman Paris Ingin Beri 100 Unit Properti ke Setiap Anaknya

Farghania menambahkan, mungkin ada beberapa poin di atas yang terlihat sepele. Tapi kembali lagi, hal ini menurutnya, sangat mempengaruhi pola pikir partner kerja. Mereka akan merasa lebih dihargai dan dari lingkungan kerja yang seperti itu akan menghasilkan output yang maksimal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

2 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

29 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

30 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

32 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

34 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

43 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.