Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekerjaan Rumah Sederhana Kurangi Risiko Sakit Jantung, Asal ...

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi penyakit jantung. Ctntexas.com
Ilustrasi penyakit jantung. Ctntexas.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga atau setidaknya menggerakkan tubuh sekecil apapun, dapat membantu orang untuk bertahan melawan penyakit jantung. Penelitian terbaru menunjukkan, melakukan aktivitas sederhana pun dapat membantu melawan penyakit tersebut.

Peneliti University of Auckland, Selandia Baru Ralph Stewart melakukan penelitian yang melibatkan 15.486 orang dari 39 negara berbeda yang menderita penyakit jantung. Responden tersebut dimintai mengisi kuisioner tentang seberapa lama dan seberapa berat olahraga yang dilakukan setiap minggunya.

Dalam penelitian ini mereka juga mengikuti perkembangan para peserta selama kurang lebih 4 tahun untuk melihat seberapa banyak dari mereka yang meninggal dunia atau memiliki masalah serius seperti serangan jantung ataupun stroke. Baca: Bayi pada Fase Merangkak, Apa Saja yang Dipelajarinya?

“Kami melakukan studi terhadap penderita penyakit jantung koroner dari berbagai negara untuk melihat manfaat dari olahraga sedang sampai yang berat,” katanya sebagaimana dikutip dari Reuters.

Peserta yang menggandakan level aktivitas mereka dapat menurunkan risiko meninggal dunia oleh segala penyebab sebesar 10 persen. Selain itu, mereka juga mampu menurunkan risiko kematian dini karena penyakit jantung sebesar 8 persen.

Akan tetapi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa melakukan aktivitas atau olahraga ringan seperti yoga, berjalan kaki, atau pekerjaan rumah sederhana juga membantu mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung. "Selain itu, kami menemukan bahwa penderita yang melakukan olahraga ringan juga memiliki tingkat kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak berolahraga sama sekali," kata Stewart. Baca: Tanding Renang di Festival Danau Sunter, Simak Cara Pemanasan

Untuk kesehatan jantung, Asosiasi Kesehatan Amerika merekomendasikan untuk melakukan aktivitas intensitas sedang selama 30 menit sebanyak lima kali seminggu, atau minimal 25 menit intensitas tinggi sebanyak tiga kali seminggu. Mereka juga merekomendasikan melakukan kombinasi keduanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ismoyo Sunu saat dihubungi Bisnis. Menurutnya, melakukan olahraga ringan secara teratur bisa mengurangi risiko serangan jantung. “Dalam rangka pencegahan penyakit jantung, salah satunya memang melakukan aktivitas rutin. Setiap hari sebaiknya melakukan aktivitas selama 30 menit,” ujarnya.

Dia mengatakan melakukan olahraga ringan dapat membantu melepas Nitric Oxide yang dibutuhkan pembuluh darah untuk membuatnya lebih elastis. Dengan begitu, risiko penyakit jantung koroner akan menjadi lebih rendah.

Olahraga yang dianjurkan olehnya bukan olahraga yang sifatnya high impact seperti permainan bulu tangkis atau tenis. Menurutnya cukup dengan melakukan olahraga ringan seperti menggerakkan bahu, ataupun mengangguk-anggukan kepala. Baca: Warna Keberuntungan di Tahun Anjing Tanah (Bagian 1)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan olahraga yang dilakukan cukup sampai meningkatkan kinerja jantung sampai 70-80 persen dari kecepatan denyut nadi tertentu. Acuan denyut nadi tersebut bisa dihitung dengan rumus 200-umur seseorang. Olahraga ini cukup dilakukan sebanyak 4-5 kali seminggu. “Contohnya umurnya 50, berarti 150, lalu 70-80 persennya berarti sekitar 105 ya, nah yang diharapkan mencapai itu,” jelasnya.

Menurutnya olahraga ini bisa dilakukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan. Bagi anda yang sudah bekerja dia menganjurkan untuk melakukan olahraga ini pada jam-jam tertentu secara bersama-sama dengan pekerja lainnya.

“Misalnya pada jam 9 pagi, itu bisa dimulai dengan instruksi dari kantor misalnya, dengan lagu-lagu juga, cukup dengan menggerak-gerakan tadi,” katanya.

Dia juga menekankan untuk melakukan olahraga dengan benar yang memuat unsur pemanasan, olahraga inti, dan pendinginan. Oleh karenanya, olahraga bisa dimulai dengan peregangan badan, olahraga inti berupa repetisi, dan peregangan kembali untuk pendinginan. Baca: Pengusaha Cina Sukses Terapkan Filosofi Bambu dan Sun Tzu, Tahu?

“Kalau kita tidak melakukan itu, relatif kita tidak olahraga, kalau gerakannya dipilih-pilih, itu tidak bisa dihitung olahraga,” tambahnya.

Tidak hanya dengan olahraga, Ismoyo Sunu juga menganjurkan mengatur pola makan sehat untuk menghindari serangan jantung. Salah satunya dengan mengonsumsi karbohidrat, sayur dan buah-buahan, serta protein dalam takaran yang tepat.

“Ini tidak sulit sebenarnya makanan seimbang ini. Separuh dari piring adalah sayuran dan buah, kemudian seperempatnya adalah nasi, atau karbohidrat, dan seperempat lagi protein,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya asupan gula, garam, dan lemak dari minyak yang dikonsumsi. Dia menjelaskan Kementerian Kesehatan telah pembatasan konsumsi terhadap asupan-asupan tersebut guna menghindarkan diri dari serangan jantung. “Gula itu 4 sendok makan, kemudian garam itu sendok teh, dan minyak atau lemak 4 sendok makan dalam sehari, itu yang dianjurkan,” katanya.

Terakhir, dia juga menganjurkan untuk tetap memerhatikan faktor risiko yang bisa menyebabkan serangan jantung. Secara rutin mengecek gula darah, kolesterol dan darah tinggi dapat membantu anda memantau kondisi jantung anda.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

4 jam lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

1 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

1 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

2 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

3 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.


7 Manfaat Sarang Walet untuk Kesehatan dan Kecantikan

4 hari lalu

Sarang walet memiliki banyak manfaat, untuk kesehatan, kebugaran, hingga kecantikan. Berikut ini informasinya. Foto: Pxfuel
7 Manfaat Sarang Walet untuk Kesehatan dan Kecantikan

Sarang walet memiliki banyak manfaat, untuk kesehatan, kebugaran, hingga kecantikan. Tak heran, jika harganya sangat mahal. Berikut ini informasinya.


Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

5 hari lalu

Quinoa. Pixabay.com/Evita Ochel
Mengenal Quinoa Salah Satu Makanan Sehat Bebas Gluten

Quinoa dikenal dapat menjadi pengganti asupan karbohidrat. Berikut manfaat quinoa yang dapat mencegah seseorang alami kerusakan jantung. Ini alasannya


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

5 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.


Keringat Keluar Deras, Haruskah Khawatir?

5 hari lalu

Ilustrasi keringat berlebih. shutterstock.com
Keringat Keluar Deras, Haruskah Khawatir?

Pada sebagian orang, produksi keringat lebih banyak dibanding yang lain, kapan harus khawatir? Simak penjelasannya.


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.