TEMPO.CO, Jakarta - Pameran tahunan internasional, Deep & Extreme Indonesia, kembali digelar. Salah satunya stan komunitas yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah milik Suyatno. Ia menjual bumerang, yang merupakan senjata lempar khas suku Aborigin yang dulu digunakan untuk berburu. Namun, yang berbeda dengan bumerang kebanyakan, Suyatno memperkenalkan bumerang sebagai alat permainan juga olahraga yang aman dan nyaman untuk digunakan siapa saja, termasuk anak-anak. "Bahan yang kami gunakan untuk bumerang ini jenis phylon. Itu seperti karet pada sol di sepatu," kata Suyatno kepada Tempo. Baca: Kaesang Pangarep 'Nebeng' Kakak, Simak 5 Bisnis Besar Kakak-Adik
Suyatno menceritakan alasan mengapa ia memproduksi bumerang, yang ia beri nama Tenoe. Menurut Suyatno hal ini berawal dari keinginannya memberikan wadah permainan bagi anak-anak zaman sekarang. "Anak-anak zaman sekarang sudah terlalu banyak menghabiskan waktu dengan gagdet. Makanya, saya ingin anak-anak sekarang punya permainan lain selain fokus dengan gagdet terus," katanya.
Suyatno, pemilik brand Tenoe, bumerang dengan bahan phylon pada Pameran Internasional Deep&Extreme 2018 di JCC, Jakarta, 11 Maret 2018/TEMPO-Anastasia Davies
Dengan pilihan warna yang beragam, Suyatno menjual bumerang dengan dua jenis. Yang satu adalah bumerang dengan bentuk seperti huruf 'L', atau bentuk klasik bumerang yang memiliki dua ujung yang tumpul. Lainnya, bumerang yang berbentuk melingkar dan memiliki tiga ujung yang tumpul. "Beda bentuk pertama dan kedua itu berpengaruh pada kecepatan bumerang saat dilempar. Bumerang yang memiliki dua ujung saat dilempar akan lebih lambat, dibanding bumerang dengan tiga ujung yang akan berputar lebih cepat," katanya. Baca: Harga Burung yang Mau Dibeli Jokowi Bisa Sampai Rp 2 Miliar?
Pameran tahunan internasional, Deep & Extreme Indonesia tahun ini mengangkat tema diving dan petualangan outdoor. Pameran ini berlangsung selama empat hari mulai dari 8-11 Maret 2018 di Hall B, Balai Sidang Jakarta Convention Center. Bagi Anda pecinta diving, petualangan outdoor, penggiat olahraga air dan pelaku wisata akan dimanjakan dengan hadirnya varian peserta yang mengikuti acara ini, baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca Juga:
Pintu masuk Pameran Internasional Deep&Extreme 2018 di JCC, Jakarta pada 11 Maret 2018/TEMPO-Anastasia Davies
Ditemui Tempo pada 11 Maret 2018, Project Manager PT Exhibition Network Indonesia selaku penyelenggara acara, Hilda Miller, mengungkapkan antusiasme peserta yang mengikuti acara ini, "Tahun ini jumlah peserta yang ikut totalnya 150 peserta, naik dari tahun lalu. Kalau dari segi pengunjungnya, dari awal acara ini digelar memang ada peningkatan," katanya.
Pantauan Tempo pada Ahad 11 Maret 2018, antusiasme pengunjung terlihat pada area penyedia dan penjual kegiatan outdoor. Harga diskon yang ditawarkan setiap stan mungkin menjadi salah satu faktor tingginya minat pengunjung. Baca: Waspada, Stroke saat Bangun Tidur atau saat Aktivitas Berat
Profil peserta yang mengikuti acara ini antara lain dinas-dinas pariwisata di Indonesia terutama yang memiliki objek wisata bahari juga adventure, penyedia peralatan selam dan kegiatan outdoor, organisasi sertifikasi, institusi konservasi, taman nasional, jasa travel, hotel dan resor, hingga jasa perjalanan dengan kapal yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Yang baru pada pagelaran Deep & Extreme pada tahun 2018 ini adalah area khusus bagi para pecinta dan komunitas free diving, olahraga air, juga menghadirkan berbagai talkshow serta ajang temu beberapa komunitas.