Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seo Minwoo Meninggal, Ini 6 Faktor Pemicu Henti Jantung

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Seo Min Woo atau Minwoo, leader boyband 100%. Soompi
Seo Min Woo atau Minwoo, leader boyband 100%. Soompi
Iklan

TEMPO.CO, Minnesota - Pemimpin boygroup 100% asal Korea Selatan, Seo Minwoo, ditemukan tak bernyawa di kediamannya pada Minggu, 25 Maret 2018. Penyebab kematian pria berusia 33 tahun yang mendadak itu adalah penyakit henti jantung atau cardiac arrest. “Keluarga, anggota 100%, artis di agensi TOP Media, beserta para staf sangat terkejut dengan kabar menyedihkan yang tidak diduga ini,” tulis agensi Minwoo dalam laman resmi TOP Media.

Henti jantung atau cardiac arrest memang terjadi secara tiba-tiba. Saat mengalami henti jantung, penderita akan langsung kehilangan kesadaran, detak nadi, serta berhenti bernapas. Jika tidak segera ditolong, penderita akan meninggal dunia dalam waktu yang cepat.

Baca juga:
5 Fakta Tato Seperti yang Dimiliki Nikita Mirzani, Amankah?
Berkeringat Saat Tidur, Karena Gairah atau Seprai? Tilik Sebabnya
Seo Minwoo Meninggal karena Henti Jantung, Intip Gejalanya

Henti jantung disebabkan oleh kelainan detak jantung atau aritmia yang berdampak pada sistem elektrik jantung. Karena detak jantung tidak beraturan, proses pemompaan darah akan bermasalah sehingga aliran darah ke otak, paru-paru, maupun organ lainnya akan terganggu. Henti jantung seringkali disalahartikan sebagai serangan jantung meskipun keduanya berbeda. Namun, henti jantung memiliki kaitan erat dengan serangan jantung. Biasanya, orang yang mengalami serangan jantung berpotensi lebih tinggi untuk mengalami henti jantung setelahnya.

Selain itu, henti jantung juga memiliki keterkaitan dengan beberapa penyakit lainnya. Di bawah ini adalah jenis-jenis penyakit yang menyebabkan seseorang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami henti jantung.

1. Serangan jantung
Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit arteri koroner, yaitu penyumbatan pada arteri. Saat terjadi serangan jantung, seseorang akan merasa tidak nyaman, tertekan, dan sakit pada bagian dada atau lengan. Selain itu, detak jantung tidak beraturan, tubuh melemah, napas pendek, dan sebagainya.
Ilustrasi serangan jantung. zeenews.india.com

2. Penyakit arteri koroner
Penyakit ini disebabkan oleh arteri yang tersumbat, seperti tersumbat kolestrol. Karena arteri tersumbat, aliran darah ke jantung pun menjadi terganggu sehingga berpotensi mengganggu kinerja sistem elektrik jantung. Padahal, kinerja sistem elektrik jantung yang tidak efisien dapat berujung pada henti jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Penyakit jantung bawaan
Henti jantung tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak maupun remaja. Namun, henti jantung pada anak-anak dan remaja biasanya disebabkan oleh penyakit jantung bawaan. Meskipun telah menjalani operasi perbaikan, mereka tetap menanggung risiko henti jantung yang lebih tinggi.

4. Penyakit katup jantung
Saat terjadi masalah pada katup jantung, otot jantung bisa melebar, menebal, atau bahkan keduanya. Dengan kondisi itu, seseorang akan mengalami detak jantung yang tidak beraturan atau aritmia.

5. Kardiomiopati (pembesaran jantung)
Penyakit ini disebabkan oleh otot jantung yang melonggar, membesar, atau menebal sehingga berujung pada ketidaknormalan. Akibatnya, jaringan pada jantung menjadi rusak dan berpotensi mengalami aritmia.

6. Selain faktor di atas, faktor risiko lainnya yang membuat seseorang rentan terhadap penyakit henti jantung adalah riwayat keluarga yang terkena henti jantung atau penyakit-penyakit di atas, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, kolestrol, obesitas, konsumsi alkohol berlebih, nutrisi tidak seimbang, diabetes, atau tidak aktif bergerak. Kemudian, laki-laki juga dikatakan 2–3 berpotensi terkena henti jantung lebih tinggi dibandingkan perempuan.

AMERICAN HEART ASSOCIATION | BILLBOARD | MAYO CLINIC | NATIONAL HEART, LUNG, DAN BLOOD INSTITUTE | WEB MD | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

9 jam lalu

Ilustrasi pasangan suami-istri. dailymail.co.uk
Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.


Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

10 jam lalu

Ilustrasi gorengan. Shutterstock
Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.


Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

2 hari lalu

Ilustrasi mitokondria/gangguan metabolik. Lasertherapy
Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

11 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.