Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Facebook Berpengaruh Positif pada Para Lansia, Ini Penelitiannya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi facebook. REUTERS
Ilustrasi facebook. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, California - Di tengah maraknya berita negatif terkait facebook, diam-diam ada penelitian tentang situs jejaring sosial ini terkait pada kehidupan sosial para lanjut usia atau lansia.

Penelitian yang dipublikasikan online oleh SAGE Journals pada 11 April 2018, ini mengungkapkan bahwa interaksi para lansia di Facebook ternyata bisa meningkatkan kemampuan sosial mereka.

Sebagian besar penelitian tentang situs jejaring sosial cenderung berfokus pada jumlah penggunanya seperti pada Facebook. Berbeda dengan sebelumnya, penelitian ini berfokus pada kontribusi Facebook ke arah nilai sosialisme.

Baca juga:
Mau Menikahi Nadine Chandrawinata, Ini Aktivitas Dimas Anggara
Franda Samuel Zylgwyn Melahirkan, Intip Tips Jadi Orang Tua Baru
Video Viral Anak Mandi Oli, Waspada Infeksi Mata Mengintai

Dalam studinya, menurut salah seorang penelitinya S. Shyam Sundar, kaum lanjut usia yang melakukan posting status di situs jejaring sosial merasa lebih menjadi bagian dari komunitas. Semakin mereka menyesuaikan profil mereka, maka semakin mereka dapat memegang kontrol. Profesor dan Direktur Pendiri di Media Effect Research Laboratory di Pennsylvania State University ini, juga menyatakan bahwa pengalaman di dunia jejaring sosial tidak semuanya buruk atau baik. Tetapi dapat menawarkan ragam pengalaman yang bermanfaat pada banyak pengguna.

Diberitakan oleh EurekAlert, “Orang-orang cenderung berpendapat Facebook sebagai perekam data yang mempunyai efek positif secara keseluruhan atau negatif. Tetapi yang membedakan penelitian ini adalah usaha untuk masuk dan melihat langsung apa yang orang-orang lakukan di Facebook – dan itulah yang penting,” kata Sundar. “Dengan kata lain, media sosial itu tidak semuanya baik atau buruk. Tetapi bagaimana Anda menggunakannya.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eun Hwa Jung, asisten profesor di Departemen Komunikasi dan Media Baru di National University of Singapore mengatakan, “Orang dewasa yang lebih tua semakin mengadopsi media sosial. Secara umum, semakin banyak pengguna di Facebook adalah para lansia”. Menurut penelitian Pew, 34 persen orang Amerika yang berusia 65 tahun dan lebih tua menggunakan jejaring sosial pada tahun 2017. Angka tersebut meningkat 7 persen dari tahun 2016. Maka, Facebook dianggap sebagai jejaring sosial paling populer di kalangan orang dewasa.

Dalam pengumpulan data, peneliti merekrut 202 peserta terdiri dari 161 wanita dan 41 pria. Syaratnya peserta berusia 60 tahun atau lebih dan menggunakan Facebook setidaknya selama satu tahun. Peserta tersebut di rekrut dari 27 pusat pensiun di Amerika Serikat.

Para peneliti "berteman" dengan semua peserta di Facebook sehingga dapat menghitung berapa kali mereka menggunakan berbagai alat atau sarana di dalam situs selama setahun terakhir. Para peserta juga diminta untuk menanggapi kuesioner untuk menangkap kepuasan yang mereka peroleh dari Facebook.

“Penelitian di masa depan mungkin melihat apakah interaksi positif di Facebook ini dapat mengarah pada peningkatan kesejahteraan bagi para lansia,” kata Sundar. Para peneliti juga menyarankan bahwa efek dari outlet media sosial lainnya, seperti Twitter dan Pinterest, serta perangkat seluler yang mudah digunakan lainnya, pada kaum lanjut usia harus diteliti.

EUREKALERT | SAGE JOURNALS | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 jam lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

1 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

3 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

7 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

8 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

8 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

14 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

16 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

20 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.