Perang masih terjadi di beberapa negara hingga saat ii. Beberapa fotografer perang pun sempat menceritakan pengalamannya memiliki profesi yang dianggap kebanyakan orang sangat menantang itu. Salah satunya adalah wartawan foto Eddie Adams. Ia memotret salah satu foto paling terkenal semasa Perang Vietnam, eksekusi seorang pria di tengah kekacauan Serangan Tet. Karya ini mengantarnya meraih penghargaan seumur hidup, tapi seperti yang ditulis James Jeffrey, foto tersebut juga menghantui fotografernya. Pistol itu masih kokoh berada di tangan si penembak sesaat setelah peluru meluncur ke dalam tengkorak sang tahanan. Sementara itu, seorang tentara tampak meringis ketakutan melihat pemandangan di depannya. Sulit untuk meredam rasa marah, dan rasa bersalah, ketika mengetahui seseorang berada di ujung kematian.
Pendaratan di Pantai Omaha, Normandy, Prancis, saat Operasi Overlord, 6 Juni 1944 saat Perang Dunia II.[Reuters]
Adegan itu terekam dalam sebuah foto karya Eddie Adams yang kemudian dikenal sebagai 'Eksekusi Saigon'. Para ahli balistik mengatakan foto itu menunjukkan peluru ditembakkan ke kepala tahanan dari jarak dekat dan cepat. Foto tersebut, yang mengabadikan aksi Brigadir Jenderal Nguyen Ngoc Loan menembak seorang tahanan Viet Cong, dianggap sebagai salah satu foto paling berpengaruh dalam Perang Vietnam.
Baca: Gerda Taro Muncul di Google Doodle, ini Kisah Hidupnya
Setelah diabadikan, foto itu dicetak ulang di seluruh dunia dan menjadi lambang kebrutalan dan anarki perang. Foto ini juga membangkitkan sentimen yang berkembang di Amerika tentang pertempuran yang sia-sia - bahwa perang di Vietnam tidak pernah dimenangkan. "Ada sesuatu yang alami dalam foto yang sangat mempengaruhi para pembaca dan hingga kini tetap diingat," kata Ben Wright, direktur asosiasi komunikasi di Dolph Briscoe Center for American History.
Adams mengatakan kesan pertamanya saat bertemu Loan adalah seorang "pembunuh berdarah dingin dan tidak berperasaan". Namun setelah berkeliling dengannya ke pelosok negeri itu, ia pun mengubah penilaiannya. "Ia adalah produk Vietnam modern," sebut Adams dalam sebuah surat yang dikirimkan dari Vietnam. Foto tersebut membuat Adams memenangkan penghargaan Pulitzer untuk kategori fotografi berita.
Namun, terlepas dari pencapaian mahakarya jurnalistik dan ucapan selamat dari dari para pemenang Pulitzer lainnya, Presiden Richard Nixon dan bahkan anak-anak sekolah di seluruh Amerika, foto tersebut menghantui Adams. "Saya mendapat uang karena telah memperlihatkan foto seseorang membunuh yang lain," kata Adams dalam sebuah acara penghargaan selanjutnya. "Dua nyawa melayang, dan saya dibayar untuk itu. Saya adalah seorang pahlawan.