TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara untuk membantu korban gempa Lombok. Ada yang mengumpulkan dana melalui yayasan, ada mahasiswa yang rela kena panas di jalanan menggalang dana, ada pula dengan cara saweran spontan dalam suatu acara.
Baca: Jokowi Tinjau Rumah Warga yang Roboh Akibat Gempa Lombok
Para penggemar dirgantara seperti Jogja Flying Club punya cara sendiri untuk membantu para korban gempa bumi. Mereka mengajak masyarakat untuk terbang dengan Micro Light dan Trike, Ahad 12 Agustus 2018. Tak tanggung-tanggung, minimal donasi Rp 2 juta. Donasi yang terkumpul lebih dari Rp 100 juta. “Semua uang masuk untuk korban gempa bumi di Lombok,” kata Tjandra Agus Budiman selaku ketua Jogja Flying Club (JFC), Senin, 13 Agustus 2018.
Kegiatan dengan tajuk “Charity Fly For Lombok” mengambil rute Yogyakarta ke Candi Borobudur dan Yogyakarta Pantai Parangtritis. Penerbangan sekitar 40 menit sekali jalan di atas ketinggian 600 meter dengan kecepatan 120 an kilometer per jam.
Para penggemar aerosport di Yogyakarta ini mengajak peserta menikmati Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dari ketinggian. Pemandangan dari atas itu menjadi sasaran kamera para peserta. Ini juga menjadi wisata baru bagi wisatawan yang ingin lebih menikmati liburan dengan terbang melihat pemandangan Yogyakarta dari ketinggian. “Satu pilot membawa satu peserta,” kata salah satu pilot pesawat ringan Laurentius Erico.
Landasan yang digunakan untuk start ada di Pangkalan Udara Adisutjipto. Para penggemar aerosport ini juga menyimpan pesawat kecil mereka di Pangkalan itu. Ketua panitia Charity Fly For Lombok Lulut Wahyudi menambahkan kegiatan ini selain untuk menyalurkan hobi juga untuk berbuat amal untuk para korban. Tidak sekedar mencari dana tanpa keringat dan adrenalin. Tetapi para pilot pesawat ringan ini harus menerbangkan pesawat dengan membawa penumpang peserta donasi. “Kami membantu dengan cucuran keringat dan adrenalin. Kami ajak masyarakat berbuat untuk membantu korban gempa bumi dengan cara kami,” kata Lulut.
Baca: Gempa Lombok, 8 Duta Besar Baru Sampaikan Simpati
Ia mengatakan, olahraga aerosport ini sangat menantang dan menyenangkan. Kegiatan seperti ini justru sangat sehat. Bagi yang suka begadang maka setelah menekuni olahraga ini, pasti tidak begadang lagi. Bagi yang masih suka minuman memabukkan dipastikan berhenti. “Kalau mata merah, badan tidak fit jelas tidak dibolehkan terbang,” kata dia.