Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Matcha Teh Hijau Hambat Pertumbuhan Sel Kanker Tumbuh?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi teh hijau
Ilustrasi teh hijau
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Salford menyebutkan matcha 

Baca: Ketahui Waktu yang Tepat Minum Teh Hijau dan Rasakan Manfaatnya

Uji coba laboratorium mengungkapkan teh pahit itu bisa membuat sel kanker jadi tidur dengan cara melumpuhkan suplai energinya, menghentikan sel kanker terisi lagi bahan bakarnya.

Para peneliti melihat efek dari ekstrak matcha pada sel induk kanker payudara - yang dapat mengubah menjadi sel tumor mana pun, membelah dan memperbarui diri.

Tim menyelidiki dampaknya dengan menggunakan fenotipe metabolik, sebuah proses ilmiah yang meneliti bagaimana senyawa secara langsung memengaruhi sel. Melalui itu, mereka menemukan ekstrak teh matcha menekan metabolisme mitokondria, yang dianggap sebagai pusat kekuatan setiap sel.

Profesor Michael Lisanti, yang memimpin penelitian, mengungkapkan bahwa ekstrak tersebut telah menggeser sel-sel kanker menuju "keadaan metabolis yang tenang".

"Dengan kata lain, itu (matcha) mencegah sel-sel untuk pengisian bahan bakar dan karena itu mereka [sel kanker] menjadi tidak aktif dan mati."

Dalam hasil yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah "Aging" itu, para peneliti menganalisis bagaimana matcha menyerang sel-sel kanker dengan harapan bisa tahu lebih jauh potensi sifatnya yang melawan kanker.

Dalam jurnal itu disebutkan bahwa matcha sangat berpengaruh memainka peran penting dalam metabolisme sel kanker. Ekstrak matcha juga memperlemah komponen ribosom - yang mensintesis sebagian besar protein yang dibutuhkan oleh sel untuk kelangsungan hidup mereka.

Parapeneliti berharap, matcha, di masa depan, bisa digunakan dengan cara yang sama seperti rapamycin - obat yang mematikan jalur mTOR.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sehat Bersama Teh Hijau

Profesor Lisanti menambahkan: "Teh hijau matcha adalah produk alami yang digunakan sebagai suplemen diet dengan potensi besar untuk berbagai perawatan."

"Efek pada sel kanker payudara manusia sangat mencolok; bahan aktif dalam matcha yang memiliki efek bedah dalam merobohkan jalur sinyal tertentu."

"Hasil kami konsisten dengan gagasan bahwa matcha mungkin memiliki potensi terapeutik yang signifikan, memediasi pemrograman ulang metabolik sel kanker."

Profesor Lisanti dan rekan sebelumnya telah menemukan bahwa bergamot, bahan dalam teh Earl Grey, membunuh sel-sel induk kanker.

Ilustrasi teh hijau. shutterstock.com

Matcha adalah jenis teh hijau dalam bentuk bubuk. Ini berasal dari Jepang, tempat yang paling terkenal untuk digunakan dalam upacara minum teh.

Martin Ledwick, kepala informasi perawat Cancer Research UK, mengatakan: "Tidak ada bukti kuat bahwa teh hijau dapat membantu mengobati kanker pada pasien. Meskipun penelitian awal ini menunjukkan bahwa teh hijau matcha dapat membunuh sel kanker payudara yang tumbuh di laboratorium, ini sangat berbeda dengan meminum teh."

"Penelitian tahap awal lainnya menunjukkan bahwa ekstrak dari teh hijau dapat menghentikan sel-sel kanker tumbuh. Tetapi pada saat ini bukti tidak cukup kuat untuk mengetahui hal ini secara pasti dan kami memerlukan verifikasi dari penelitian manusia untuk membuktikan ini," Daily Mail.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

17 jam lalu

Raja Charles dan Ratu Camilla dari Inggris tiba untuk kebaktian gereja di gereja St. Mary Magdalene di perkebunan Sandringham di Inggris timur, Inggris, 18 Februari 2024. Raja mengurangi penampilan publik untuk fokus dengan perawatan kankernya. REUTERS/Chris Radburn
Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.


Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

2 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

4 hari lalu

Dosen FMIPA UGM Prof. Edi Suharyadi dikukuhkan menjadi Guru Besar. Foto : UGM
Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial


Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

5 hari lalu

Bob Marley, saat tampil dalam acara Hammersmith Odeon, London, Inggris pada 1977. Keluarga penyanyi reggae asal Jamaika, Bob Marley meluncurkan produk yang mereka klaim sebagai merek ganja pertama di dunia. Anwar Hussein/Getty Images
Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

13 hari lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.