3. Frekuensi pengecekan gula darah
Pemeriksaan kadar gula darah idealnya dilakukan 3 kali sehari. Terkesan merepotkan namun tujuannya spesifik. Jika pemeriksaan dilakukan 1 jam setelah makan, tujuannya untuk mengetahui kadar gula darah akibat mengonsumsi makanan tertentu. Jika dilakukan 2 jam setelah makan, untuk mengetahui seberapa besar kemampuan tubuh menurunkan kadar gula secara alami.
4. Bakar lemak
Solusi hidup sehat itu klise, pola makan dengan gizi seimbang dan olahraga. Tujuan olahraga bagi penderita diabetes, kata Aris, lebih spesifik, yakni membakar lemak di area perut dan membentuk massa otot. Awali olahraga dengan pemanasan selama 15 menit lalu lakukan gerakan inti.
“Pembakaran lemak dengan olahraga harus dilakukan 7 kali dalam seminggu, sebaiknya sore hari. Anda tidak disarankan olahraga pagi sebelum sarapan. Kalau mau olahraga pagi, Anda harus sarapan minimal sepertiga dari porsi sarapan biasanya,” Aris mengingatkan.
Baca: Komplikasi Penyakit, Apa Kaitannya dengan Lever? Cek Kata Dokter
5. Gejala 3P
Seperti kanker, diabetes sebaiknya dideteksi sejak dini. Saat Anda merasa tubuh baik-baik saja, tak ada salahnya menjalani pemeriksaan kesehatan umum di rumah sakit setahun sekali. Gejala diabetes yang ditemukan menggambarkan berapa lama penyakit itu terlambat dideteksi. “Yang paling sering gejala 3P. Pertama, polifagi atau nafsu makan meningkat. Kedua, polidipsi yaitu sering haus yang membuat pasien lebih banyak minum. Terakhir, poliuri alias sering kencing. Bila gejala ini muncul, maka Anda terlambat mendeteksi diabetes selama 6 tahun. Apalagi jika urine Anda dikerubuti semut, itu sudah terlambat 10 tahun,” kata Aris.
TABLOID BINTANG