Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Istri Indro Warkop Sakit Kanker Paru, Ini 5 Makanan Baiknya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Istri Indro Warkop bersama cucunya (Tabloidbintang.com)
Istri Indro Warkop bersama cucunya (Tabloidbintang.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Indro Warkop Nita Octobijanthy, meninggal dunia pada Selasa, 9 Oktober 2018. Nita mengembuskan napas terakhir satu hari setelah berulang tahun ke-59.

Baca: Ini Alasan Indro Warkop Pilih Tempat Pemakaman Istrinya

Nita diketahui mengidap sakit kanker paru sejak pertengahan tahun 2017. Setelah menjalani pengobatan hingga satu tahun lebih, rupanya istri Indro Warkop ini tidak lagi mampu bertahan dari sakitnya.

Faktor risiko terbesar kanker paru adalah merokok. Namun menghirup asap rokok atau perokok pasif pun berisiko terkena penyakit ini. Bahkan setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 7.300 orang yang tidak pernah merokok meninggal karena kanker paru, yang justru disebabkan asap rokok orang lain.

Mungkin sulit untuk menghindari faktor penyebab penyakit kanker paru, namun Anda dapat meminimalkan risikonya, salah satunya dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan berikut ini:

Sayuran Crusiferous

Sayuran seperti kembang kol dan brokoli mengandung sulforaphane, zat yang dianggap sebagai salah satu pelawan kanker paling kuat yang ditemukan dalam makanan. Sayuran crusiferous juga mengandung zat yang disebut indole-3-carbinol, yang bekerja sebagai pembersih dan memperbaiki kerusakan yang dilakukan karsinogen terhadap sel sebelum sel-sel itu berubah menjadi kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan lebih banyak brokoli dapat menurunkan risiko kanker paru sebanyak 40 persen.

Jeruk, Pepaya, Persik, Paprika dan Wortel

Jeruk, Pepaya, Persik, Paprika dan Wortel memiliki kesamaan, yakni berwarna oranye dan merah. Makanan tersebut berasal dari jenis karotenoid (pigmen antioksidan berwarna oranye) yang disebut beta-cryptoxanthin yang bisa melindungi perokok dari masalah kesehatan. Hasil dari penelitian Singapore Chinese Health Study menunjukkan bahwa diet tinggi beta-cryptoxanthin menurunkan risiko kanker paru sekitar 25 persen, dan sebesar 37 persen pada perokok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Olahan kedelai

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa estrogen dapat mendorong pertumbuhan kanker paru, dan peneliti menduga bahwa efek estrogen yang menumpulkan dapat membantu memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan kanker tersebut.

Salmon, Sarden, Makarel, dan Makanan yang Tinggi Asam Lemak Omega-3

Beberapa penelitian menunjukkan kombinasi asap rokok dan lemak hewan bisa memicu kanker paru. Ganti jenis ikan yang biasa Anda konsumsi dengan ikan yang tinggi kandungan asam lemak omega-3 untuk meminimalkan efek penyakit tersebut.

Baca: Cerita Indro Warkop Setia Temani Istri Berjuang Melawan Kanker

Bayam, Kale, Kacang dan Makanan Kaya Folate

Jika Anda merokok (atau baru berhenti), sebaiknya Anda penuhi asupan folat, vitamin B yang melindungi sel dari karsinogen tembakau. Studi yang dilakukan di M. D. Anderson Cancer Center menemukan bahwa mantan perokok yang mengkonsumsi cukup folat dalam makanan mereka, risiko kanker paru turun hingga 40 persen. Merokok menguras folat dari tubuh, seperti halnya mengkonsumsi alkohol.

TABLOIDBINTANG | READERSDIGEST | VERYWELLHEALTH

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

2 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyapa warga saat menghadiri acara perayaan 74 tahun berdirinya Korea Utara, di Pyongyang, 9 September 2022. KCNA via REUTERS
Kesehatan Kim Jong Un Disorot Lagi

Berat badan Kim Jong Un diduga sudah 140 kilogram dan mengalami dermatitis


Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Usia Pasien Kanker Paru di Indonesia 10 Tahun Lebih Muda Dibanding Luar Negeri

Perokok pemula di Indonesia jauh lebih muda dibanding di luar negeri. Akibatnya, usia pasien kanker paru di Indonesia pun 10 tahun lebih muda.


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

2 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

3 hari lalu

Ilustrasi startup. Shutterstock
7 Startup Kesehatan Dapat Bantuan Permodalan USD 25 Ribu dari Reckitt Indonesia dan Health Innovation Exchange

Ketujuh startup itu yakni Neurabot, Pedis Care, Primaku, Little Joy, KITA, Lovecare, dan Riliv.


Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

3 hari lalu

Ilustrasi khitan dewasa. TEMPO/Wahyurizal Hermanuaji
Sederet Manfaat Sunat Anak Laki-laki bagi Kesehatan

American Academy of Pediatrics menyebutkan manfaat kesehatan sunat laki-laki baru lahir dapat mencegah infeksi saluran kemih, kanker penis, dan penularan beberapa infeksi menular seksual, termasuk HIV.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

5 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
77 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Lebih Sadar Jaga Kesehatan Setelah Pandemi

Herbalife merilis Survei Asia Pacific Health Priority 2023. Dalam survei itu terlihat bahwa 77 persen masyarakat kini lebih sadar untuk jaga kesehatan


Apa itu Perokok Pasif? Ketahui Bahaya yang Mengancam

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Apa itu Perokok Pasif? Ketahui Bahaya yang Mengancam

Sebagian besar asap dari rokok akan dilepaskan ke udara, sehingga asap dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya, yang disebut juga perokok pasif.


Risiko Kanker Paru-paru di Kalangan Perokok Pasif: 3 Faktor Risiko Utama yang Harus Diketahui

7 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Risiko Kanker Paru-paru di Kalangan Perokok Pasif: 3 Faktor Risiko Utama yang Harus Diketahui

Risiko gangguan kesehatan juga mengancam para perokok pasif. Apa saja faktor-faktor risikonya?


Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

10 hari lalu

Sales Promotion Girl (SPG) berpakaian ala koboi berpose saat menunggu pembeli di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Kamis, 1 Agustus 2019. Gaya SPG yang berpakaian ala koboi tersebut merupakan upaya untuk menarik minat pembeli. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

Pedagang hewan kurban jenis sapi di Depok, Jawa Barat menggunakan barcode untuk mengetahui keadaan kesehatan dan riwayat hewan.