Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Sepak Bola Ini Selalu Ditunggu karena Suka Tampil Nyentrik

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Tim Nasional Indonesia untuk ajang Homeless World Cup (HWC) 2014 berfoto bersama Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kelima kiri), di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2014. ANTARA/Agus Bebeng
Tim Nasional Indonesia untuk ajang Homeless World Cup (HWC) 2014 berfoto bersama Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kelima kiri), di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2014. ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 2011, Indonesia tercatat sudah tujuh kali mengirimkan tim sepak bola ke kompetisi Homeless World Cup (HWC) yang diikuti oleh puluhan negara. Sepanjang itu pula, prestasi tertinggi yang pernah diraih Indonesia adalah posisi keempat di akhir kompetisi. Tahun lalu, tim sepak bola Indonesia meraih posisi kelima.

Baca: David Beckham Promosikan Mobil Buatan Vietnam

Meski belum meraih gelar juara atau masuk tiga besar, kehadiran tim Indonesia yang disiapkan Rumah Cemara selalu dinantikan para peserta kompetisi tahunan yang digelar Homeless World Cup Foundation itu. "Indonesia selalu jadi tamu yang ditunggu," kata Aditia Taslim, Direktur Rumah Cemara, kepada Tempo di Bandung, dua pekan lalu. "Karena tim kita selalu tampil atraktif dan bersikap ramah."

Tim Indonesia Homeless World Cup (HWC) 2013 dan Presiden HWC Mel Young berpose di depan stadion Miejski, Polandia. Homelessworldcup.org

Hal itu, kata Taslim, muncul di tulisan-tulisan dan liputan berita mengenai HWC. "Banyak jurnalis di negara tuan rumah yang menuliskan soal keunikan tim sepak bola Indonesia," ujarnya. Apresiasi juga kerap datang dari panitia maupun warga di negara yang menjadi tuan rumah. "Banyak yang memuji tim kita sangat bersahabat."

Tim Indonesia juga sering tampil nyentrik. Dalam kompetisi pada 2013 di Polandia, misalnya, saat acara parade dan pengundian grup turnamen, para pemain tim Indonesia datang dengan berpakaian daerah, seperti beskap, sarung, batik, dan baju kampret. Mereka juga memakai tutup kepala, seperti belangkon, iket Sunda, dan dengan rambut yang diwarnai mencolok. Kehadiran mereka menjadi daya tarik bagi penonton dan tamu lain dalam kompetisi itu. "Berpenampilan unik kemudian jadi tradisi Indonesia setiap kali ikut HWC."

Hal ini menjadi salah satu alasan tim sepak bola Indonesia yang akan tampil dalam HWC 2018 di Meksiko pada November mendatang tak diberi target untuk meraih gelar juara. Berbeda dengan tim sepak bola negara lain yang justru mengirim pemain sepak bola profesional atau anggota tim futsal nasional masing-masing dalam kompetisi ini. "Indonesia hadir di sana untuk memberi pesan penghapusan stigma terhadap kaum-kaum terpinggirkan secara sosial."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak ikut HWC pada 2012, anggota tim sepak bola Indonesia memang selalu beragam. Dalam kompetisi pada 2016 di Glasgow, Skotlandia, kiper tim Indonesia adalah seorang tunadaksa bernama Eman Sulaeman asal Indramayu, Jawa Barat. Terlahir dengan kondisi kaki yang tidak sempurna, dia justru tampil gemilang dan menjadi bintang berkat aksinya. Dia mengantarkan tim Indonesia menempati posisi keempat.

Selain difabel seperti Eman, kata Taslim, tim sepak bola HWC Indonesia selalu melibatkan orang-orang yang mendapat stigma negatif di masyarakat. "Kami pernah mengajak eks narapidana, mantan pengguna narkoba, pengidap HIV, atau anak jalanan," ujarnya. Untuk kompetisi tahun ini, Rumah Cemara menyertakan seorang perempuan pengidap HIV.

Keikutsertaan Indonesia dalam perhelatan ini merupakan inisiatif (almarhum) Ginan Koesmayadi, pendiri Rumah Cemara, pada 2011. Organisasi yang didirikan lima mantan pengguna NAPZA ilegal pada 2003 itu memang peduli terhadap pengidap HIV dan pengguna narkoba. Mereka ditunjuk menjadi mitra Homeless World Cup Foundation di Indonesia. "Kebetulan Rumah Cemara punya program kampanye isu-isu narkoba dan HIV melalui olahraga, salah satunya sepak bola," ujar Taslim.

Baca: AIA Gelar Turnamen Sepak Bola Wanita, 16 Pemain Terbaik ke Asia

Dalam perjalanannya, Rumah Cemara menggelar kompetisi sepak bola bertajuk League of Change di beberapa kota di Indonesia. Tujuannya untuk menjaring bibit pemain sepak bola untuk disatukan dalam tim yang dikirim ke turnamen HWC. Selain skill bermain bola dan latar belakang yang sesuai dengan tema homeless, Rumah Cemara menyeleksi calon anggota tim berdasarkan nilai dan motivasi. "Bagi mereka, sepak bola adalah ajang pembuktian diri. Meski dalam kondisi terpuruk, tetap bisa berprestasi. Ini juga jadi motivasi untuk berubah."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

3 menit lalu

Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia Rene Sanchez Valle (kiri) dan Eks Penyerang Real Madrid Fernando Morientes dalam sesi jumpa pers Meet The UEFA Champions League Trophy & Legends di MGP Space, SCBD, Jakarta Selatan, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Randy
Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

7 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

9 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

11 hari lalu

Kerusuhan dalam pertandingan semi final Piala FA pada 15 April 1989 yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola. Peristiwa yang terjadi di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris itu mengakibatkan 96 tewas dan diingat sebagai Hillsborough Disaster. Korban tewas sebagian besar merupakan suporter Liveprool. HILLSBOROUGH INQUESTS
35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.


8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

17 hari lalu

Pemain Al Nassr, Sadio Mane. (Instagram/@alnassr)
8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.


Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

30 hari lalu

Indra Sjafri. PSSI
Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.


Erick Thohir Beri Peringatan: Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara Sudah Meningkat

34 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Erick Thohir Beri Peringatan: Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara Sudah Meningkat

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memperingatkan bahwa saat ini standar sepak bola negara-negara Asia Tenggara sudah meningkat.


Persik Kediri Jalin Kerjasama dengan SKASports

36 hari lalu

Persik Kediri Jalin Kerjasama dengan SKASports

Dewan Pembina Persik, Hanindhito Himawan Pramana, menyambut baik terobosan program kolaborasi strategis pengembangan Persik Kediri dengan SKASports Investments Private Limited.


Pegadaian Bangkitkan Semangat MengEMASkan Indonesia Melalui Sepak Bola

46 hari lalu

Pegadaian Bangkitkan Semangat MengEMASkan Indonesia Melalui Sepak Bola

Perhelatan sepak bola tingkat kabupaten, Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024 telah selesai dilaknsanakan. Perhelatan yang digelar di stadion H Agus Salim, Padang, pada Sabtu, 9 Maret 2024 ini, ditutup oleh Kemenangan PSBS Biak melawan Semen Padang.


Inilah Profil 4 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Terbaru

48 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan Jay Idzes. (Instagram/@shintaeyong7777)
Inilah Profil 4 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Terbaru

Shin Tae-yong menciptakan sejarah baru di skuad timnas dengan memanggil 10 pemain naturalisasi dalam satu agenda pertandingan. Empat di antaranya baru