Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Donor Sumsum Tulang Seperti Pramono Edhie Wibowo? Ini Syaratnya

image-gnews
Ani Yudhoyono menjalani pengobatan kanker darah di NUH Singapura (Instagram @aniyudhoyono)
Ani Yudhoyono menjalani pengobatan kanker darah di NUH Singapura (Instagram @aniyudhoyono)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istri Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, akan segera menjalani transplantasi sel punca dari sumsum tulang belakang dari Pramono Edhi Wibowo. Ani Yudhoyono sedang dirawat di National University Hospital Singapura karena kanker darah, sejak awal Februari 2019.

Baca: Kenapa Pramono Edhie Wibowo Lebih Cocok jadi Donor Ani Yudhoyono?

Diprediksi, Pramono Edhi Wibowo selaku mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan adik kandung Ani Yudhoyono akan menjadi pendonor dalam transplantasi tersebut. Untuk melakukan hal serupa, berikut adalah beberapa kualifikasi pendonor sumsum tulang belakang seperti yang dilansir dari bethematch dan mayoclinic.

1. Berusia 18-44 tahun
Dalam hal ini, pedoman umur tidak dimaksudkan untuk mendiskriminasi. Justru, ini bertujuan untuk melindungi keselamatan pendonor, serta memberikan hasil terbaik bagi pasien. Sebab, pendonor lebih tua memiliki risiko komplikasi lebih tinggi. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa pasien yang menerima sel yang disumbangkan dari pendonor yang lebih muda memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup dalam jangka panjang.

Pramono Edhi WibowoPramono Edhie Wibowo:

2. Tidak pernah mengalami gegar otak
Sel darah pada otak memiliki ikatan yang kuat dengan sumsum tulang belakang. Sebab, sel darah tersebut diproduksi pada bagian tersebut. Menurut peraturan yang ada, gegar otak dibatasi bagi mereka yang akan menjadi pendonor. Salah satunya tidak mengalami lebih dari 6 gegar otak seumur hidup Anda, gejala dari gegar otak yang berlangsung lebih dari 72 jam atau gegar otak parah di mana Anda pingsan lebih dari 1 jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Riwayat diabetes
Jika Anda menderita diabetes, evaluasi yang cermat terhadap status kesehatan Anda akan sangat diperlukan. Secara umum, jika diabetes Anda dikontrol dengan baik oleh diet atau obat-obatan (selain insulin), Anda akan diizinkan untuk mendaftar. Jika Anda memerlukan insulin untuk mengobati diabetes atau jika Anda memiliki masalah kesehatan serius terkait diabetes seperti ginjal, jantung, saraf atau penyakit mata, Anda tidak akan diizinkan untuk mendaftar.

BacaSumsum Tulang Belakang Ani Yudhoyono dengan Pramono Edhie Cocok

4. Pernah mendonor sebelumnya
Jika Anda pernah memberikan donor sebelumnya, seperti donor ginjal, Anda akan diperbolehkan untuk melakukan donor sumsum tulang belakang. Tapi perlu diperhatikan, jarak waktu untuk memberikan donor adalah satu tahun setelah pemulihan. Jika lebih cepat dari itu, akan memiliki resiko komplikasi untuk pendonor dan pasien.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | BETHEMATCH | MAYOCLINIC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

9 hari lalu

Danjen Kopassus baru Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) dan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo saat serah terima jabatan di Markas Kopasus, Cijantung, Jakarta, Jumat (4/12). TEMPO/Subekti
72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

17 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.