TEMPO.CO, Jakarta - Sulitnya menjadi generasi sandwich yang harus bertanggung jawab atas kebutuhan finansial generasi di atas dan di bawahnya.
Baca: Generasi Sandwich Rentan Stres? Ini Kata Psikolog
Ekonom yang juga pendiri perusahaan bidang investasi, PT LBP Enterprises Internasional, Lucky Bayu Purnomo mengatakan generasi sandwich muncul dari perencanaan keuangan orang tua yang kurang matang, yang akhirnya menjadi beban bagi generasi selanjutnya. "Usia yang masuk dalam generasi sandwich sekitar 30 sampai 40 tahun. Tidak masalah kalau finansial kita bagus, akan menjadi masalah kalau keuangan kita kurang bagus. Padahal, kita juga harus memenuhi kebutuhan sendiri," kata Lucky di Jakarta, Jumat 8 Maret 2019.
Untuk keluar dari masalah generasi "sandwich", ia mengemukakan, yang harus dilakukan pertama kali yakni mendahulukan kebutuhan sendiri. Walau begitu, bukan berarti menghentikan dukungan finansial untuk orang tua. Karena sebagai anak, membantu orang tua yang sudah pensiun merupakan kebanggaan.
Hal yang mendasar, kata Lucky, alokasikan pendapatan untuk menabung, asuransi, dan investasi. "Setelah dikurangi untuk kebutuhan lain-lain. Sebesar 40 persen menabung, 30 persen asuransi, dan sisanya investasi," katanya.
Sebagai langkah awal bagi generasi "sandwich", ia menambahkan, juga harus terbuka kepada orang tua mengenai kebutuhan biaya pribadi sekaligus menyarankan untuk menahan biaya sekunder. "Intinya, jangan sampai kita menanggung biaya orang tua dengan berutang," katanya.
Kemudian, lanjut dia, memetakan pos keuangan, mana yang bisa ditahan dan membutuhkan dana lebih. "Misalnya saat orang tua memasuki usia senja, sementara anak masih di bawah usia lima tahun, maka harus ada dana prioritas kesehatan bagi orang tua. Asuransi dapat memperkecil risiko finansial," katanya.
Lalu, menyusun anggaran untuk periode tertentu seperti cicilan, dan pengeluaran rutin keluarga. Selain itu, lanjut Lucky, ajarkan pola hidup sehat pada orang tua, serta bantu kelola keuangan orang tua dengan memperkenalkan produk-produk investasi dan membantu mengembangkan dana.
Baca: Usia Harapan Hidup Orang Indonesia Naik, Nasib Generasi Sandwich
Ia menambahkan agar mengajarkan anak untuk menabung, karena itu merupakan salah satu cara meringankan beban finansial bagi generasi sandwich ketika anak-anaknya sudah berkeluarga.