TEMPO.CO, Jakarta - Sering terbangun saat tidur malam hari karena harus berkemih atau buang air kecil? Kondisi itu disebut dengan nokturia. Bukan hanya mengganggu jam istirahat tubuh, nokturia ternyata merupakan sebuah tanda dari beberapa penyakit.
Baca: Ini Bahaya yang Mengintai Saat Tidur Mendengkur
Nokturia umumnya disebabkan oleh asupan cairan yang tinggi, obstruksi kandung kemih, dan gangguan tidur lain.
Dilansir Medical News Today, Senin, 8 Maret 2019, nokturia dapat menjadi tanda gangguan kondisi kesehatan lain, termasuk prolaps kandung kemih, tumor kandung kemih atau prostat, dan gangguan lain yang mempengaruhi kontrol sfingter (otot yang mencegah aliran balik makanan dan asam dari perut ke dalam esofagus).
Umumnya kondisi ini dialmi oleh wanita hamil, penderita gagal jantung atau hati, dan diabetes. Tapi, orang yang paling banyak menderita nokturia adalah orang tua. Seiring bertambahnya usia, tubuh menghasilkan lebih sedikit hormon antidiuretik yang memungkinkan kita untuk menahan cairan. Kehilangan hormon antidiuretik menyebabkan produksi urine lebih banyak pada malam hari.
Ditambah lagi, orang tua cenderung kehilangan kemampuan menahan buang air kecil dan memiliki masalah medis yang berdampak pada kandung kemih. Sebuah jajak pendapat National Sleep Foundation pada 2003 menunjukkan sekitar dua pertiga responden berusia antara 55 dan 84 tahun mengalami nokturia setidaknya beberapa malam per minggu.
Baca: Terbiasa Tidur Tengkurap? Intip Dampak Buruknya Bagi Tubuh
ANTARA