Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Bully dalam Orientasi Sekolah, dengan Siapkan Buddy

image-gnews
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Ratusan sekolah yang tergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menerapkan sahabat pendamping (buddy) pada masa orientasi sekolah tahun ajaran baru 2019 ini. Cara baru ini diterapkan untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan verbal maupun non verbal saat proses penerimaan siswa baru sekolah. "Program Buddy atau sahabat ini kami terapkan di seluruh sekolah yang ikut dalam GSM, untuk di Tangerang ada sekitar 200 sekolah," ujar pendiri GSM Muhammad Nur Rizal disela sela acara Festival Pendidikan di Q-Big BSD City, Selasa 30 April 2019.

Baca: Jumlah Sekolah Ramah Anak Anti Bullying di DKI Akan Ditambah

Rizal menjelaskan, buddy atau sahabat adalah cara baru mengenalkan ekosistem sekolah dengan gaya yang menyenangkan dimana siswa senior menjadi teman pendamping siswa yunior. "Bukan guru yang melakukan tapi siswanya, pada program ini kami juga ingin menciptakan empaty learning educational," katanya.

Empaty learning educational, kata Rizal, bisa menjadi pintu masuk siswa untuk memahami keberagaman orang lain sehingga akan menimbulkan rasa empati terhadap orang lain. "Dengan cara ini aksi bully dan tindakan tidak menyenangkan lainnya bisa dihindari," ujarnya.

Rizal menargetkan semua sekolah negeri yang bukan favorit dan berada dipinggiran mengadopsi bagaimana platform GSM ini mampu membangun kesadaran guru dan stakeholder pendidikan bahwa fokus pendidikan di era disrupsi ini harus berubah dari penilaian dan standarisasi lebih pada karakter. "Dan perubahan ini harus dilakukan dengan cepat dan sungguh-sungguh, maka dari itu mereka tidak menunggu perubahan yang datang dari akar rumput.

Tujuan GSM ini, kata Rizal, untuk membangun manusia Tangerang serta Indonesia secara luas memiliki mindset pikir, karakter dan kompetensi yang dibutuhkan di era revolusi industri digital ini, dimana hal itu dimulai dari sekolah meluas hingga ke masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan bantuan kebijakan strategis pemerintah, Rizal berharap kedepannya tidak akan ada lagi rapor merangking siswanya, tidak akan memberikan ujian pada anak usia 6 hingga 8 tahun, dan akan melakukan evaluasi dengan memberikan feedback pada siswa. "Lingkungan dunia memaksa kita untuk menyiapkan sekolah bukan sebagai ajang kompetisi,
melainkan untuk menyiapkan masa depan generasinya dengan memberikan lebih ruang dan waktu bagi siswa bereksplorasi, belajar sendiri dengan sistem pembelajaran berbasis penyelesaian masalah yang rumit dan mendorong siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat," katanya.

Sejak dimulai November 2017 lalu, Gerakan Sekolah Menyenangkan saat ini telah diikuti ratusan sekolah negeri bukan unggulan dan berada di pinggiran Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.

Di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang GSM bekerjasama dengan pengembangan Sinar Mas Land dalam mengembangkan Gerakan Sekolah Menyenangkan ini. "Support kongkrit kami adalah fasilitator dan menyiapkan pendampingan-pendampingan pada guru," kata Syukur Lawigena, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk anak perusahaan Sinar Mas Land.

Baca: Kisah Menyentuh Perempuan Usia 99 Tahun Putuskan Kembali Sekolah

Syukur mengatakan Gerakan Sekolah Menyenangkan bersinergi dengan rencana pengembangan kawasan di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang yang saat ini tengah digarap perusahaan pengembang itu. "Kami sedang mengembangkan sebuah kota, mengembangkan sumber daya manusia. Pembangunan kawasan membutuhkan sumber daya manusia yang handal, kreatif dan beretika," kata Syukur.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

4 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

9 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

22 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

22 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

23 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

24 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

31 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024


Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

36 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

38 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

38 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.