TEMPO.CO, Jakarta - Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital atau NUH, Singapura, pada Sabtu, 1 Juni 2019, pukul 11.50 waktu setempat, di usia 67 tahun. Kepergian mantan ibu negara itu meninggalkan kedukaan yang begitu dalam bagi suami tercinta, Susilo Bambang Yudhoyono beserta anak-anak, menantu, dan cucu. Siapa pun yang kehilangan anggota keluarga tercinta, tentu akan mengalami kedukaan yang sama.
Baca juga: Dilanda Kesedihan? Obati oleh 6 Syair Jalaluddin Rumi Ini
Menurut psikolog klinis dari Morris Psychological Group, Amerika Serikat, Hayley Hirschmann, duka atas kehilangan anggota keluarga umumnya disebut sebagai kesedihan traumatis. Dan biasanya, suasana berkabung secara alami itu akan berlangsung hingga enam bulan.
Untuk menghadapi dari kesedihan dan depresi yang berkelanjutan akibat kehilangan orang tercinta, Hirschmann menyarankan beberapa hal. Dilansir dari Health Digest, hal yang pertama adalah menonjolkan sisi positif dari masa lalu. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mampu menggali kenangan menyenangkan akan lebih bahagia dan sehat daripada mereka yang terjebak pada kesedihan dan fokus pada ketidakberdayaan mereka.
Hal yang kedua adalah berbagilah tentang perasaan Anda kepada orang yang dekat. Ini akan membuat beban pikiran dan kesedihan hati menjadi berkurang.
Selain itu, jangan lupa menjaga kondisi kesehatan. Makan dengan baik, berolahraga secara teratur, dan pastikan cukup tidur. Waspada jangan sampai jatuh ke dalam kebiasaan buruk seperti minum-minuman beralkohol.
Baca juga: Kesedihan Tak Selalu Berasosiasi Negatif, Ada Juga Sisi Positif
Yang terakhir, dia menyarankan orang yang berduka untuk tidak terburu-buru membuat perubahan besar. "Tunggu beberapa saat sebelum pindah atau berganti pekerjaan. Menunggu pikiran dan hati tenang akan lebih baik karena dapat menentukan pilihan dengan tepat," katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | HEALTHDIGEST