TEMPO.CO, Jakarta - Dokter gigi Ratu Mirah Afifah menyarankan untuk mulai mengajari anak menyikat gigi ketika mereka sudah bisa meludah, misalnya saat sudah menginjak usia dua tahun.
Jangan lupa untuk mendampingi anak saat menyikat gigi sehingga orang tua bisa memantau prosesnya dan mencegah anak menelan pasta gigi.
Ratu mengatakan anak yang terlalu sering menelan pasta gigi dapat mengakibatkan fluorosis, yaitu perubahan warna atau bintik-bintik pada email gigi. "Kondisi gigi kebanyakan flourida, bisa muncul bercak putih," ujar Ratu Mirah di acara konferensi pers "Senyum Sejak Hari Pertama" Pepsodent, Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.
Dalam kondisi tertentu, misalnya jika berada di negara di mana airnya mengandung flourida, akibatnya bisa lebih buruk. "Gigi bisa berwarna cokelat dan menjadi rapuh. Yang terlalu banyak memang tidak boleh," kata dia.
Dokter Ratu juga mengingatkan orang tua untuk mengajari anak cara menyikat gigi yang benar, yakni gerakan memutar dengan tekanan yang tidak terlalu keras. Menggosok gigi terlalu keras bisa melukai gusi dan gigi. "Jangan seperti menyikat toilet," kata dia bergurau. "Karena plak itu sebenarnya lembut, tapi kalau sudah keras harus ke dokter gigi."
Durasi menyikat gigi juga tidak perlu terlalu lama, cukup dua menit untuk membersihkan seisi rongga mulut. Jumlah pasta gigi yang harus dipakai setiap kali menyikat gigi biasanya seukuran kacang polong. Jangan lupa ratakan ke seluruh bulu sikat sebelum mulai menggosok gigi.