Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meningkatkan Ilmu Pola Asuh Anak Melalui Kegiatan Lautan RT

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi keluarga bahagia
Ilustrasi keluarga bahagia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sariana serius mendengarkan berbagai penjelasan psikolog di rumah ketua RT-nya. Menurut ibu tiga anak ini penjelasan sang psikolog tentang ilmu pengasuhan anak dalam keluarga memberikan banyak manfaat. Sariana adalah warga RT 14, Kelurahan Sepinggan Raya, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan. Ketiga anak Sariana berusia 18 tahun, 14 tahun, dan 10 tahun. Menurutnya, ada saja kelakuan anak-anak yang kerap membuatnya jengkel. "Paling susah itu kalau anak dipanggil berkali-kali, tapi tidak menyahut karena sedang main game di handphone," kata wanita 39 tahun ini kepada Tempo pada 21 September 2019 di Kota Balikpapan.

Keluhan serupa pun kerap didengarnya di antara ibu-ibu tetangganya. Beruntung sang psikolog memberikan beberapa tips menghadapi kondisi seperti itu. Salah satu saran pakar itu adalah agar para orang tua membatasi durasi anak mengunakan gawai. "Anak boleh maksimal 2 jam saja main game gadget, tapi mereka dibolehkan bila harus berselancar ke internet kalau ada tugas sekolah," kata Sariana.

Selain memberikan solusi atas berbagai masalah warga dalam hal pengasuhan anak, menurut Sariana, sang psikolog pun sering mengingatkan tentang pola pendidikan anak di dalam keluarga. "Yang utama, kami harus beri kasih sayang tanpa kekerasan dari rumah," katanya.

Sariana, 39 tahun, warga RT 14, Kelurahan Sepinggan Raya, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan yang mengikuti kegiatan Lautan RT pada 21 September 2019 di Balikpapan. Tempo/ Mitra Tarigan

Sariana dan 20an lebih ibu-ibu di RW 14 itu beruntung mendapatkan pendidikan pola asuh langsung dari ahlinya. Masih banyak keluarga Indonesia yang kurang paham terkait pola pengasuhan anak sehingga masih ada banyak kasus kekerasan yang terjadi di rumah. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih mengatakan Sariana dan wanita di daerah itu sedang mengikuti salah satu program andalan Kota Balikpapan bernama Lautan RT. Lautan RT adalah kependekan dari Pola Penguatan Pengasuhan Rukung Tetangga. Kegiatan ini memang salah satu program penyuluhan dengan pola penguatan pengasuhan anak dan remaja dari RT ke RT.

Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Balikpapan kerap mendapatkan laporan kasus kekerasan fisik maupun seksual yang terjadi pada anak atupun perempuan. Tim UPTD PPA yang pun mendampingi para korban yang mengalami masalah itu. "Tapi kalau kami hanya fokus pada laporan itu, kami seperti pemadam kebakaran. Kami harus melihat aspek hulunya. Biasanya kekerasan fisik dan seksual itu awalnya karena pola pengasuhan yang salah dari keluarga," kata Yuyun.

Menurut Yuyun, banyak anak yang tidak terasuh dengan baik. "Kan setelah orang tua menikah, tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua, sedangkan kami punya tugas pokok dan fungsi tingkatkan kualitas keluarga di tingkat Kota Balikpapan," kata Yuyun, sapaan Sri Wahyuningsih. Mereka pun menggandeng Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) buat ikut intervensi program dalam bentuk kegiatan penyuluhan dan perlindungan anak dan remaja. Maklum, yang punya ilmu tentang pola pengasuhan itu adalah para psikolog.

Lautan RT diharapkan Yuyun bisa mendekatkan ilmu pola pengasuhan langsung dari para ahli ke masyarakat. "Interaksi masyarakat jadi lebih mudah," kata Yuyun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kota Balikpapan sudah mendapatkan predikat Kota Layak Anak 2019 kategori Nindya. Lautan RT menjadi salah satu program unggulan di daerah ini. Sebenarnya bila masalah pola asuh, masyarakat bisa saja berkonsultasi kepada para psikolog di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Sudah ada tiga buah Puspaga di Kota Balikpapan yang masing-masing dikelola dua psikolog. "Masalahnya, tingkat kunjungan masyarakat di Puspaga sudah terlalu banyak. Bahkan sering sekali psikolog di Puspaga diminta menjadi pembicara di berbagai acara kelurahan atau komite sekolah. Kami kewalahan," kata Yuyun.

Ada beberapa hambatan membuat kegiatan Lautan RT ini, salah satunya adalah anggaran yang terbatas. Hambatan ini membuat program penyuluhan hanya di sebagian kecil Rt saja. Yuyun menyembutkan memang sampai sejak Oktober 2018 hingga September 2019 baru ada 86 dari 1.763 Rukun Tetangga yang baru didatangi tim Lautan RT. Namun ia yakin hasilnya akan lebih bermakna daripada penyuluhan dilakukan di kelurahan. "Biasanya kalau dibuat di tingkat kelurahan, yang datang akan orang itu-itu saja. Belum tentu mereka bisa menyebarkan ilmu tentang pola asuh itu ke tetangganya," kata Yuyun yang yakin langkah timnya walau sedikit, tapi akan membuahkan hasil.

Kegiatan Lautan RT bersama warga RT 14, Kelurahan Sepinggan Raya, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan pada 21 September 2019 di Balikpapan. Tempo/ Mitra Tarigan

Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Lenny N. Rosalin mengatakan pentingnya pemerintah daerah untuk membangun sistem perlindungan perempuan dan anak, salah satu caranya agar membuat daerah itu menjadi kota atau kabupaten layak anak. Lenny mengatakan bila pemerintah daerah bisa fokus membangun daerahnya berdasarkan indikator Kota/kabupaten Layak Anak, maka beberapa capaian di bidang lain pun bisa langsung terpenuhi. "Bila daerahnya fokus pada Kota/Kabupaten Layak Anak, daerah tersebut juga bisa mendapatkan predikat Kabupaten/Kota Hijau, Cerdas, Aman Bencana, Sehat dan Inklusi. Tidak perlu mengeluarkan anggaran dobel," kata Lenny pada 16 September 2019.

Lenny mengingatkan bahwa jam belajar anak dalam sehari itu dibagi tiga, yaitu 8 jam di sekolah, 8 jam di rumah, dan 8 jam lagi beraktivitas di ruang publik. Di ketiga tempat itu, anak perlu terus mendapatkan perlindungan. Di ketiga tempat itu pula masyarakat dan lingkungan bisa memberikan kontribusi untuk menguatkan sistem keamanan anak.

Saat di rumah, penting sekali keluarga membangun sistem yang aman untuk memberikan perlindungan pada anak. Jangan sampai ada kasus seperti ayah yang melakukan kekerasan fisik atau keluarga dekat yang melakukan pelecehan seksual pada anak atau anggota keluarga lain. Keluarga adalah unit masyarakat terkecil serta tempat tumbuh kembang anak pertama. Kekokohan keluarga merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Setiap keluarga perlu memiliki komitmen yang kuat, tidak hanya ibu dan ayah, tetapi juga orang dewasa di dalam keluarga. Untuk memperkuat peran keluarga, tim Puspaga bisa memberikan pendampingan, khususnya kepada pasangan muda yang ingin menikah. "Semoga puspaga bisa menjadi family learning center," kata Lenny.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

3 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

5 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.