TEMPO.CO, Jakarta - Hormon testosteron memiliki fungsi yang penting bagi tubuh pria. Selain meningkatkan dorongan seksual, ia juga berperan aktif untuk menyehatkan kardiovaskular dan menguatkan kemampuan fisik.
Sayangnya, menurut sebuah studi yang dipublikasikan lewat Baltimore Longitudinal Study of Aging pada tahun 2018, sebanyak 38,7 persen pria berusia 45 tahun ke atas memiliki kadar testosteron yang kurang dari angka normal alias dibawah 300 nanogram/desiliter (ng/dL).
Meski demikian, jika Anda adalah salah satu orang yang mengalami rendahnya hormon testosteron, Anda tidak perlu khawatir. Dokter spesialis bidang andrologi Nugroho Setiawan mengatakan bahwa hal tersebut bisa diatasi dengan terapi sulih hormon testosteron.
“Penelitian membuktikan bahwa terapi sulih hormon testosteron dapat memperbaiki setiap komponen sindrom metabolik. Ini terbukti bisa mengembalikan kadar testosteron ke tingkat normal,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada Senin, 18 November 2019.
Selain itu, berbagai manfaat lain juga bisa didapat terapi sulih hormon testosteron. “Banyak pasien yang saya berikan injeksi testosteron jangka panjang juga mengalami penurunan lingkar pinggang, penurunan berat badan, perbaikan gula darah, serta perbaikan lemak darah,” katanya.
Baca juga:
Meski demikian, Nugroho mengingatkan untuk memilih obat resmi yang telah disetujui Badan POM, memiliki efektivitas tinggi, efek samping yang ringan dan tidak mempunyai kontra-indikasi. Sebab, terdapat banyak pilihan terapi sulih yang membahayakan dan tidak sesuai dengan kaidah kesehatan. “Intinya pemberian testosteron harus di bawah tanggung jawab dan supervisi dokter agar mendapat hasil yang maksimal,” ungkapnya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA