Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imunoterapi, Pemberi Harapan Pasien Kanker Stadium Lanjut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ikhwan Rinaldi, mengatakan pasien yang biasa berobat kanker ke luar negeri sudah bisa menikmati fasilitas layanan kesehatan imunoterapi kanker di Indonesia.

Imunoterapi merupakan terobosan pengobatan penyakit kanker yang sangat terkenal di luar negeri dan kini bisa dilakukan di Indonesia. Imunoterapi ini juga menjadi harapan baru bagi penyintas kanker stadium lanjut.

Ikhwan mengungkapkan pengobatan kanker saat ini sudah canggih dan sama seperti di luar negeri sehingga kanker bukanlah menjadi penyakit yang sangat menakutkan, khususnya bagi penderita stadium lanjut.

Sebagai informasi, terapi kanker bagi pasien ada dua jenis. Tentunya, terapi kanker bagi pasien stadium awal akan berbeda dengan stadium lanjut.

Pertama, untuk kanker stadium awal atau dini maka bisa menggunakan pengobatan radioterapi, pembedahan, terapi sistem meliputi kemoterapi, terapi target, terapi hormonal.

Kedua, pasien penderita kanker stasium lanjut membutuhkan terapi sistemik untuk pengobatan dilakukan untuk seluruh tubuh. Terapi sistemik yang sangat tetap adalah imunoterapi kanker.

Sel kanker berasal dari satu sel yang berubah dan mengalami mutasi genetik. Sel tersebut membelah diri lebih cepat dibandingkan sel tubuh lain, susah mati, dan tak bisa dilakukan oleh kekebalan tubuh tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ikhwan, dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat sel kanker. Bila sel kanker agresif membelah diri dan hanya berada pada satu tempat saja, maka bisa dilihat dari benjolan yang muncul dari permukaan kulit dan tindakan bisa langsung dilakukan.

Akan tetapi, ada juga sel kanker agresif dan masuk ke pembuluh darah. Sel kanker yang agresif ini bisa menyebar, seperti dari payudara, bisa menyebar ke otak dan tulang.

"Melalui pengobatan, maka imunoterapi dapat mengikat PD-L1 agar sel kanker bisa dihancurkan. Imunoterapi juga bisa mengobati semua kanker, mulai dari kanker paru, payudara, hingga kanker getah bening," ungkapnya.

Pengobatan imunoterapi sudah pernah dilakukan di Indonesia. Bagi pasien stadium lanjut, melalui imunoterapi maka tingkat kemampuan bertahan pasien akan lebih lama dibandingkan kemoterapi.

Bila menggunakan kemoterapi, maka tingkat peluang hidup pasien mulai dari 16 bulan, tetapi melalui pengobatan imunoterapi menjadi 30 bulan. Imunoterapi juga memiliki efek samping. Akan tetapi, efek samping yang terjadi pada pasien tidak sebanyak saat kemoterapi.

Efeknya adalah muncul rasa lelah, hemoglobin turun, diare, dan anemia. Efek samping tersebut sangat kecil dan bisa ditangani dengan cara yang tepat dan benar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.