Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Goo Hara Memicu Anti Ujaran Kebencian di Dunia Maya

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Polisi menemukan Goo Hara meninggal dunia hari Minggu pada pukul 09.00 pagi di rumahnya. Goo Hara sempat menjadi korban kekerasan oleh mantan kekasihnya, Choi Jong Bum pada 2018. Instagram/@koohara__
Polisi menemukan Goo Hara meninggal dunia hari Minggu pada pukul 09.00 pagi di rumahnya. Goo Hara sempat menjadi korban kekerasan oleh mantan kekasihnya, Choi Jong Bum pada 2018. Instagram/@koohara__
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duka dan pertanyaan dari penggemar mengemuka setelah bintang K-pop Goo Hara ditemukan meninggal dunia pada Minggu 24 November 2019. Tubuh Goo Hara, mantan anggota grup K-pop Kara, ditemukan pada Minggu petang di rumahnya di Cheongdam, salah satu daerah elit Seoul.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematiannya dan kantor berita Yonhap melaporkan mereka "mempertimbangkan kemungkinan bunuh diri".

Pada Mei lalu, penyanyi 28 tahun itu meminta maaf pada penggemar setelah dirawat di rumah sakit karena mencoba bunuh diri, ia mengatakan sedang menderita karena dirundung berbagai masalah.

Dilansir AFP, Hara dilecehkan oleh mantan pacarnya tahun lalu. Ketika dia sudah memutuskan hubungan, pacar Goo Hara mengancam akan menyebarkan video seks mereka. Mantan pacarnya, penata rambut bernama Choi Jung-bum, mengancam akan mengakhiri kariernya di dunia hiburan dengan membocorkan video itu. Choi juga mengancam akan membocorkan video dari kamera pengawas yang memperlihatkan Hara berlutut memohon agar mantan pacarnya tidak melakukan itu.

Di Korea Selatan yang konservatif, perempuan yang terlihat di video-video seperti itu akan dikucilkan bila video itu tersebar. Choi Jung-bum dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara atas beberapa tuduhan termasuk pemerasan pada Agustus silam, namun Goo Hara tetap menjadi korban perundungan di dunia maya dan dihujani komentar-komentar jahat sejak insiden tersebut.

Sebelum jasadnya ditemukan, Senin, akun Instagramnya dipenuhi komentar kebencian mengenai penampilannya dan apa yang terjadi bersama mantan pacarnya.

Goo Hara debut sebagai bagian dari grup K-pop Kara pada 2008, mereka menjadi salah satu grup K-pop terbesar selama beberapa tahun. Ia kemudian menjalani karir solo setelah Kara bubar. Goo Hara juga sudah menyelesaikan tur di Jepang pekan lalu.

Kematiannya memicu petisi online di situs web kantor kepresidenan Korea Selatan, meminta hukuman yang lebih berat untuk kejahatan dan komentar kejam di dunia maya, yang sudah ditandatangani lebih dari 20.000 dalam waktu kurang dari sehari. "Belum lama ini kita kehilangan seseorang gara-gara komentar kebencian dan ini tidak boleh terjadi lagi," tertulis di petisi itu. "Tolong lindungi orang-orang dari komentar kebencian dan kritik yang menyebar seperti virus."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Unggahan terakhir Hara di Instagram pada Sabtu malam memperlihatkan dirinya berbaring di tempat tidur, tertulis keterangan "Selamat malam". Korea Selatan memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, menurut data pemerintah, dan salah satu penyebab kematian terbesar untuk orang di bawah 40 tahun.

Kesehatan mental masih dianggap tabu, membuat banyak warga Korea Selatan enggan meminta pertolongan. Kematian Goo Hara terjadi sebulan setelah Sulli, bintang K-pop dan sahabatnya, merenggut nyawanya sendiri pada Oktober lalu setelah menghadapi perundungan dunia maya sejak lama.

Di balik industri K-pop yang glamor, ada kompetisi ketat, privasi yang sulit didapat, perundungan dunia maya dan tekanan publik untuk terlihat sempurna kapan pun di mana pun. Bintang K-pop seperti Goo Hara dan Sulli dilatih oleh agensi manajemen sejak belia, biasanya saat remaja, dan hidup dalam pengawasan ketat dan latihan menyanyi dan menari intensif.

Sebelumnya, Goo Hara blak-blakan bicara tentang komentar negatif, depresi dan kehidupan beratnya sebagai selebritas. "Kita harus hati-hati dalam melakukan apa pun dan menderita rasa sakit yang bahkan tak bisa kita bagi pada teman dan keluarga," ujar Goo, menambahkan semua orang bisa mengalami depresi.

"Kalian punya kebebasan berekspresi, tapi bisakah kau berpikir dulu sebelum mengunggah komentar penuh kebencian?" tanya dia.

Para penggemar berduka cita atas kematian idola mereka dan bersedih karena ia tak bisa mendengar suara-suara orang yang mendukungnya. "Para bintang tampak hidup berkilauan tapi mereka hidup dalam rasa sakit yang tak pernah dimengerti orang lain," tulis seorang penggemar di akun Goo Hara.

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi :
- Yayasan Pulih (021) 78842580

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

3 hari lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.


Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Galih Noval Aji Prakoso ditangkap polisi pada 22 April 2024 karena unggahan video di TikTok @galihloss3 soal penyebaran kebencian berbasis SARA. Sumber: Polda Metro Jaya
Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.


Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

3 hari lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.


Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

6 hari lalu

T-ara kembali diterpa rumor
Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

22 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

22 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

24 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

37 hari lalu

Daniel Frits Maurits Tangkilisan. FOTO/facebook.com
Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

Selain Daniel Frits, tiga warga Karimunjawa yang juga penolak tambak udang dilaporkan menggunakan UU ITE ke Polda Jateng.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

38 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

45 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.