TEMPO.CO, Jakarta - Pada umumnya, warna sperma adalah putih yang keabu-abuan, dengan tekstur seperti jeli. Warna sperma juga bisa bervariasi, tergantung faktor genetik, pola makan, dan kesehatan pria secara keseluruhan. Bagi pria, memahami warna sperma sangatlah penting. Sebab, warna sperma bisa menjadi indikasi dari berbagai macam kondisi medis, yang mungkin selama ini "bersembunyi", dan tidak diketahui.
Terkadang, memiliki warna sperma yang tidak normal, hanya muncul sekali waktu saja. Akan tetapi, sebagian pria bisa merasakan perubahan warna sperma yang konsisten. Walau terkadang perubahan warna sperma bukanlah kondisi yang harus dikhawatirkan, hal ini juga bisa menjadi tanda-tanda kondisi medis tertentu, yang harus Anda waspadai. Maka dari itu, ada baiknya pria mengetahui berbagai macam jenis warna sperma, dan juga kondisi medis yang menyebabkannya.
1. Warna sperma putih, abu-abu, dan transparan
Warna dan tekstur sperma, juga ditentukan oleh mineral, protein, hormon, dan enzim. Warna sperma putih, abu-abu, dan transparan menandakan sperma yang sehat dan juga normal. Warna sperma putih, abu-abu, dan transparan yang Anda miliki, biasanya disebabkan oleh beberapa zat seperti asam sitrat, Asam fosfatase, kalsium, sodium, zinc, kalium. Bisa pula penyebabnya adalah enzim pemecah protein, fibrinolisin. Jadi, jangan khawatir jika warna sperma Anda putih, abu-abu, atau transparan. Sebab, ketiga warna ini menjadi indikasi bahwa sperma Anda sehat.
2. Warna sperma kuning dan hijau
Jika Anda melihat warna sperma kuning dan hijau, ada baiknya mengetahui faktor yang menyebabkannya. Jangan lekas panik. Warna sperma kuning dan hijau, bisa disebabkan oleh banyak alasan. Salah satunya urine yang ada di dalam air mani. Kondisi ini dinamakan retensi urine, disebabkan oleh air mani yang melewati uretra dan tercampur dengan sisa urine Anda. Akibatnya, warna sperma Anda akan kuning. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, beberapa penyakit seperti infeksi saluran kemih, pembesaran prostat, hingga infeksi prostat, juga bisa menyebabkan sperma berwarna kuning dan kehijauan. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Leukositospermia (kelebihan sel darah putih dalam air mani), juga bisa membuat sperma Anda berwarna kekuningan. Penyakit menular seksual, infeksi prostat, dan penyakit autoimun, dapat menyebabkan leukositospermia. Jika hal ini terjadi pada Anda, langsung ke dokter dan dapatkan perawatan, sebelum terlambat.
Terakhir, mengonsumsi makanan mengandung pewarna berwarna kuning, bisa membuat sperma berwarna kuning. Selain itu, makanan dengan zat sulfur tinggi seperti bawang merah atau putih, berpotensi mengakibatkan sperma berwarna kuning.
3. Warna sperma merah, merah muda, cokelat, dan oranye
Warna merah, atau merah muda, menjadi tanda dari darah segar. Sementara itu, warna cokelat dan oranye, menjadi tanda bahwa darah sudah terekspos oksigen, untuk waktu yang cukup lama. Jika ada warna merah, merah muda, cokelat, dan oranye pada sperma, bisa jadi Anda sedang mengidap hematospermia, atau sperma berdarah.
Hematospermia dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti:
a. Infeksi atau peradangan
Ini adalah penyebab umum dari sperma berdarah. Darah yang tercampur dengan sperma, bisa datang dari infeksi atau peradangan pada kelenjar, atau saluran yang bertugas memindahkan air mani dari tubuh.
b. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual seperti gonore atau klamidia, bisa menyebabkan sperma berdarah. Bakteri atau virus juga bisa menyebabkan sperma mengandung darah.
c.Trauma dan prosedur medis
Darah dalam sperma merupakan hal umum yang terjadi, setelah seorang pria menjalani prosedur medis tertentu. Misalnya, 4 dari 5 pria, akan mengalami sperma berdarah, setelah melakukan biopsi prostat.
Prosedur medis lain untuk mengobati masalah kemih, juga bisa menyebabkan trauma ringan, yang mengakibatkan sperma mengandung darah. Biasanya, kondisi ini akan mereda dalam waktu beberapa minggu.
Terapi radiasi, vasektomi (prosedur kontrasepsi yang dilakukan dengan pembedahan minor untuk memblokir sperma agar tidak mencapai air mani yang terejakulasi dari penis), aktivitas seks dan onani berlebihan, juga bisa sebabkan sperma mengandung darah. Dalam kasus yang langka, sperma mengandung darah juga bisa disebabkan oleh kanker prostat, kanker testis, dan kanker uretra.
4. Warna sperma hitam
Jika sperma Anda berwarna hitam, bisa jadi terdapat “darah tua” yang mengendap di dalam sperma. Kondisi ini mirip hematospermia. Hanya saja pada sperma berwarna hitam, darah yang mengendap di dalam sperma, sudah terlalu lama berada di dalam tubuh penderitanya.
Selain itu, cedera pada sumsum tulang belakang, bisa menyebabkan sperma berwarna hitam atau kecokelatan.
Selain cedera pada sumsum tulang belakang, kadar logam dalam darah, seperti timbal, mangan, dan nikel, juga bisa menyebabkan sperma berwarna gelap.
Sebagai catatan, walau Anda dalam keadaan sehat, warna sperma bisa berubah sewaktu-waktu. Namun, jika Anda merasakan gejala yang mengganggu, seperti sulit buang air kecil, pembengkakan di sekitar alat kelamin, demam, cairan bening keluar dari penis, hingga ruam pada penis, segera kunjungi dokter, untuk berkonsultasi mengenai perawatan terbaik.