TEMPO.CO, Jakarta - Wajah tampan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, selalu menarik perhatian, bukan hanya di negerinya tapi juga di belahan dunia mana pun. Dan untuk kedua kalinya dalam kurun lima bulan, warganet Kanada terobsesi dengan wajah sang PM.
Pada September 2019, foto lama Trudeau yang wajahnya diwarnai hitam menciptakan masalah saat kampanye pemilihan umum. Pada Januari 2020, janggut Trudeau yang banyak dibicarakan di dunia maya setelah foto itu diunggah ke Instagram oleh fotografer pribadi, memperlihatkan ia sedang termenung dengan wajah dihiasi jenggot tipis.
Unggahan di Instagram dipenuhi banyak komentar seperti, "Kami butuh jawaban tentang jenggot" dan tagar #trudeaubeard jadi tren di Twitter Kanada dengan ribuan unggahan yang membicarakan topik itu.
Trudeau sebelumnya juga pernah tampil dengan jenggot dan kumis. Tapi sebagai perdana menteri, penampilannya selalu klimis dan kumis serta jenggotnya selalu dicukur. Kantornya belum menanggapi pertanyaan apakah Trudeau berencana terus tampil dengan jenggot.
Komentator budaya populer Kanada, Shinan Govani, mengatakan jenggot itu mengingatkan pada ayah Trudeau, Pierre, yang tampil serupa saat jadi oposisi pada 1979.
"Jika ada pemimpin dunia yang bisa cocok dengan tampilan kreatif Brooklyn, dia adalah Justin," tulisnya lewat surel.
Konsultan gaya politik dan mantan penasihat Partai Demokrat Baru (NDP) Ian Capstick mengatakan dia memprediksi jenggot pascaliburan akan berumur pendek. "Pilihan yang berisiko pada tahap ini untuk terlihat seperti terlalu memberi banyak ruang pada jenggot saat situasi dunia sedang panas."