TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Reynhard Sinaga masih ramai diperbincangkan publik. Setidaknya, sebanyak 48 pria positif diperkosa oleh WNI yang menempuh pendidikan di Inggris itu. Penyelidikan lebih lanjut juga dikerjakan lantaran 195 korban lainnya masih diduga mendapatkan perlakuan serupa.
Buat yang memiliki teman atau orang terdekat yang menjadi korban pemerkosaan layaknya kasus Reynhard Sinaga, beberapa hal tentu harus dilakukan. Terlebih untuk membantu menyelesaikan masalah dan menghibur korban. Spesialis kejiwaan Gina Anindyajati pun mengatakan dua aksi bisa dilakukan dengan profesional dan personal.
Dari segi profesional, Gina menjelaskan bahwa seseorang bisa menggunakan kemampuannya saat bekerja. Misalnya, aparat penegak hukum, polisi, tenaga medis hingga guru.
“Aparat penegak hukum bisa membuat undang-undang tentang pelecehan seksual, tenaga medis memberi pengobatan yang sesuai dan guru wajib melaporkan dan menindak tegas pelaku,” jelasnya.
Sedangkan dari segi personal, ini berhubungan dengan kita sebagai keluarga, teman dekat atau kolega.
“Secara garis besar, keluarga, teman dekat dan kolega tidak boleh menghakimi atau menjauhi korban. Tapi mendukung, memahami dan tetap menjaga hubungan baik dengan korban adalah hal yang sangat mereka butuhkan,” katanya.
Dalam menjalankan tugas sebagai profesional maupun personal, Gina juga menegaskan pentingnya empati terhadap tragedi.
“Karena dengan ini kita bisa berpikir jernih untuk membantu korban dan pelaku yang terdampak dari kekerasan seksual,” ujarnya.