Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Perlu Obat, Ini Cara Mengobati Gangguan Irama Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aritmia merupakan penyakit sistem listrik jantung. Adanya gangguan pada pembentukan atau penjalaran impuls listrik menyebabkan irama jantung tidak berdenyut secara ritmik, bisa terlalu cepat atau terlalu lambat.

Anda bisa meraba nadi sendiri untuk mendeteksi dini kelainan irama jantung. Normalnya, jantung berdenyut sebanyak 50-90 kali per menit. Denyut jantung disebut berdetak terlalu cepat saat mencapai 200 kali per menit dan dikatakan melambat ketika berdenyut 40 kali per menit.

Penanganan gangguan irama jantung atau aritmia saat ini tak semata pemberian obat, tetapi juga bisa melalui metode ablasi kateter elektronis atau prosedur nonbedah untuk memperbaiki aktivitas listrik abnormal pada jantung dengan mengirimkan energi radiofrekuensi melalui kateter. Spesialis jantung dari RS MMC Jakarta, Dicky Armein Hanafy, mengatakan melalui metode ini pasien bisa pulih tanpa perlu minum obat sama sekali.

"Efek samping obat tidak kecil. Pasien bisa sembuh 100 persen dengan ablasi, tidak perlu lagi minum obat," katanya.

Ablasi, tindakan medis dengan minim invasi, dilakukan menggunakan kateter elektroda yang dipasang di pembuluh darah vena atau arteri di lipatan pangkal paha ditujukan ke jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ujung kateter elektroda akan menghancurkan sebagian kecil jaringan sistem hantaran listrik yang menganggu irama di jantung hingga normal kembali," ujar spesialis jantung di RS MMC Jakarta, dr. Sunu Budhi Raharjo.

Sunu mengatakan kateter elektroda akan secara akurat mengidentifikasi sumber utama penyakit aritmia secara kasat mata.

Jika tak tertangani dengan baik, aritmia bisa menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian mendadak penderitanya.

"Aritmia kerap diabaikan, karena fokusnya ke koroner. Jantung tidak bisa memompa efektif sehingga berhenti, ini bentuk aritmia fatal. Kalau penanganan tidak tepat bisa berakhir fatal," kata Dicky.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hati-hati, Alarm di Pagi Hari Dapat Berdampak Buruk untuk Jantung

Bunyi alarm dapat mengganggu siklus tidur alami.


Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Saran Dokter agar Puasa Aman bagi Penderita Penyakit Jantung

Ada dua hal yang perlu diperhatikan para pasien penyakit jantung saat berpuasa, yaitu obat-obatan serta gaya hidup sehat. Simak penjelasan dokter.


5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

7 hari lalu

Ilustrasi minum obat. Shutterstock
5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.


Raja Harald Dievakuasi dari Malaysia ke Norwegia

16 hari lalu

Raja Harald dari Norwegia turun dari kapal pesiar kerajaan Norwegia Norge dan disambut oleh Putra Mahkota Denmark Frederik di Aarhus, Denmark, 16 Juni 2023. Raja Harald dan Ratu Sonja dari Norwegia sedang melakukan kunjungan resmi ke Denmark.Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Raja Harald Dievakuasi dari Malaysia ke Norwegia

Raja Harald menjalani perawatan kesehatan untuk sebuah infeksi dan menerima alat pacu jantung sementara di Malaysia


Saran Dokter Jantung untuk Hindari Nyeri Dada Berulang setelah Pemasangan Ring

16 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Saran Dokter Jantung untuk Hindari Nyeri Dada Berulang setelah Pemasangan Ring

Untuk menghindari sakit berulang usai pemasangan ring jantung, spesialis jantung memberi beberapa tips. Berikut di antaranya.


Tips Membawa Obat saat Traveling, Siapkan Resep Dokter untuk Berjaga-jaga

18 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Tips Membawa Obat saat Traveling, Siapkan Resep Dokter untuk Berjaga-jaga

Umumnya maskapai penerbangan membolehkan, tapi beberapa jenis obat perlu pemeriksaan.


Anak Sering Minta Dipijat, Waspadai Penyakit Jantung Rematik

20 hari lalu

Ilustrasi pijat. bidr.co
Anak Sering Minta Dipijat, Waspadai Penyakit Jantung Rematik

Orang tua diminta mewaspadai anak yang sering minta dipijat karena bisa jadi salah satu tanda penyakit jantung rematik.


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

20 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.


Peneliti BRIN Sebut Ekstrak Daun Jamblang Berpotensi Menjadi Obat Anticovid

29 hari lalu

Daun Jamblang (Unair)
Peneliti BRIN Sebut Ekstrak Daun Jamblang Berpotensi Menjadi Obat Anticovid

Riset peneliti BRIN mengungkap bahwa ekstrak daun jamblang berpotensi tinggi sebagai kandidat obat anticovid.


Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Usia 50-an, Kardiolog Ingatkan Gejala Baru

29 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Usia 50-an, Kardiolog Ingatkan Gejala Baru

Wanita berumur di atas 50 tahun perlu menaruh lebih banyak perhatian pada kesehatan jantung. Pakar ingatkan gejala baru terkait penyakit jantung.