TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition menemukan buah jeruk dapat mengurangi risiko demensia hingga 23 persen. Dalam studinya, para peneliti menemukan 23 persen dari 13.000 orang dewasa di Jepang yang rutin mengonsumsi jeruk hampir setiap hari kemungkinan kecil terserang demensia. Bahkan, enam tahun setelah mereka mengonsumsinya, manfaatnya terus ada dibanding dengan mereka yang jarang mengonsumsi, mungkin dua atau hanya beberapa kali dalam seminggu.
Demensia merupakan kondisi di mana kemampuan otak seseorang mengalami penurunan. Demensia terjadi saat seseorang mengidap penyakit kronis, seperti Alzheimer, Parkinson, dan stroke. Umumnya, demensia ditandai dengan gejala seperti mudah lupa, emosi tidak stabil, dan juga mudah keliru.
Peneliti juga melihat faktor lain yang berpotensi untuk menurunkan risiko demensia pada orang tua, seperti konsumsi sayur dan buah atau kondisi kesehatan. Dengan begitu, manfaat buah jeruk untuk menurunkan risiko demensia tidak terlalu kentara.
“Faktor lain seperti itu membuat hubungan antara buah jeruk dan demensia sulit untuk dijelaskan,” ujar para peneliti.
Jeruk Mandarin sebagai jenis jeruk yang paling banyak dikonsumsi mengandung banyak senyawa flavonoid yang berfungsi melindungi neuron dalam otak sekaligus bersifat sebagai anti-infamasi. Itu sebabnya, para peneliti berhipotesis bahwa kandungan dalam jeruk dapat melindungi otak.
Para peneliti kemudian mengatakan bahwa penelitian lain sangat dibutuhkan dalam cakupan populasi yang jauh lebih banyak dan lokasi yang berbeda. Terlepas dari hal itu, benar atau tidaknya buah jeruk dapat menurunkan risiko demensia, tidak ada alasan untuk tidak mengonsumsi buah setiap hari, bukan?
Menurut studi sebelumnya, semakin banyak buah yang dimakan setiap hari, semakin kecil risiko terserang penyakit diabetes. Demikian dilansir dari Men's Health.