Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih Gaya dengan Sarung Batik, Ini Kisah Pembuat Lar Gurda

image-gnews
Kain Sarung Lar Gurda/ Doc. Pribadi
Kain Sarung Lar Gurda/ Doc. Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini jika kita melihat orang memakai kain sarung yang terlintas ialah orang yang sudah berumur, atau hanya digunakan untuk acara keagamaan. Penampilan sarung pun sering dinilai kaku tidak fashionable. Namun bayangan tersebut berubah di tangan Irfan Nuruddin yang mempopulerkan kain sarung dengan gaya modern.

Kain Sarung Lar Gurda Motif Kelengan /Doc. Pribadi

Irfan yang menjadi inisiator hits-nya kain sarung Lar Gurda mulai mempromosikan sarung pada semua kalangan masyarakat. Baik rakyat biasa hingga pejabat menyambut gembira tren sarung terlahir kembali.

Irfan mulai tertarik dengan sarung pada Maret 2017 menjelang bulan Ramadan. Ketika merenung, ia mendapat ide untuk membuat sarung batik. Sebelumnya, Irfan lebih sering mempromosikan kain batik titipan teman-temannya. "Saya ingin produksi sendiri barang yang jarang atau belum diproduksi orang lain, akhirnya menemukan sarung batik itu," katanya saat dihubungi Tempo pada akhir Februari 2020

Menurutnya, kain batik sudah populer digunakan untuk kemeja, atau atasan lain. Namun kain batik yang digunakan untuk sarung masih jarang dipromosikan orang. "Terutama sarung batik dengan batik tulis," kata Irfan.

Kain Sarung Lar Gurda/ Doc. Pribadi

Sarung batik, lanjut Irfan harus ada pola tumpal-nya, yaitu motif yang berbeda dari biasanya sebagai penanda itu bagian belakang. Tumpal itu sebenarnya ragam motif yang berbentuk segitiga geometris, atau disebut juga untu walang yang bermakna kesuburan. "Ya bisa saja bahan kemeja atau jarik dijahit jadi sarung, tapi tidak akan ada tumpalnya," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Motif yang pertama kali dia buat dan menjadi salah satu favorit ada beberapa jenis motif parang, mulai dari parang klitik dan parang kusumo. Kemudian ada kain batik yang hitam putih atau monokrom saya menyebutnya kelengan, sebab prosesnya hanya dikeleng. "Tapi yang paling populer itu motif Lar Gurda, sehingga jadi ikon, dan kemudian saya jadikan merk." tambahnya.

Founder Sarung Lar Gurda Irfan Nuruddin (Tempo/Foto: Doc Pribadi)
Ada sekitar dua ratusan motif batik yang telah dirilis dan sangat berkesan baginya, yakni motif truntum. Irfan mengatakan jika motif truntum itu syahdu sekali. "Saya suka dengan motif truntum, biasanya motif itu dipakai oleh keluarga pengantin, sedang mempelainya memakai motif sidoasih atau sidomulyo. Motif truntum itu diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana," kata Irfan yang menetap di Surakarta ini.

Ada perasaan bangga bagi Irfan ketika sarung batik kembali populer dan diterima oleh masyarakat. Sebab selama ini sarung batik itu dikenal hanya dipakai oleh perempuan atau anak laki-laki ketika khitan. Padahal batik itu sifatnya kan universal. Sekarang laki-laki pun bangga dan tidak malu menggunakan sarung batik.

Sebenarnya sarung batik bagi Irfan ialah kain uniseks bisa dipakai oleh laki-laki dan perempuan, namun dirinya tertarik untuk membuat lebih khusus ke segmen laki-laki dengan membuat sarung batik yang besar dan lebar. "Sarung batik itu sejak dulu memang selalu ada tapi selama ini yang dikeluhkan adalah ukurannya yg kecil sebab dibikin dengan ukuran mori yg ada di pasaran. Sehingga kalau dipakai laki-laki jatuhnya jadi cingkrang," ucapnya.

Hampir 3 tahun berselang, Irfan merasa bangga karena menjadi bagian dari orang-orang yang mempopulerkan dan mengenalkan sarung batik sebagai kain yang memiliki gaya. "Tren tersebut juga bisa mengangkat para produsen sarung di tingkat usaha kecil menengah, tidak hanya menguntungkan perusahaan besar," kata Irfan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

13 jam lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

6 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

7 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

15 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

19 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

24 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

31 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.