Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Tua Perlu Peduli, Asap Rokok Bisa Sebabkan Stunting

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock
Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asap rokok yang sering dihirup oleh anak, bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak hingga stunting. Mengutip data dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia, tumbuh kembang anak yang memiliki orang tua perokok lebih lambat dibanding dengan anak yang memiliki orang tua tidak merokok.

Pertumbuhan berat badan secara rata-rata lebih ringan 1,5 kg dan pertumbuhan tinggi badan (secara rata-rata) lebih rendah 0,34 centimeter sehingga kemungkinan stunting anak perokok 5,5 persen dibanding anak bukan perokok.

Hendra Jamal, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA) menegaskan bahwa rokok dengan segala keburukkannya mencoreng hak anak untuk tumbuh. Menurutnya, orang tua harus peduli dengan kesehatan anak saat mengonsumsi produk tembakau. Dia mengungkapkan masih banyak orang tua yang tidak peduli dan masih membiarkan asap rokok dihirup oleh anak.

“Anak itu peniru ulung, kita sebagai orang tua dan keluarga harus menjadi tauladan yang baik,” tuturnya dalam webinar yang diselenggarakan oleh PKJS-UI dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Kamis 11 Juni 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jamal juga menambahkan bahwa anak tengah dijadikan target perokok pemula. Karena dari perokok pemula yang berumur 10 tahun - 18 tahun,kedepannya akan terus merokok sampai dewasa sehingga pendapatan dari rokok tersebut akan terus mengalir.

Sebagai informasi, konsumsi rokok di Indonesia dilaporkan masih tinggi, yaitu sebesar 33,8 persen. Angka tersebut didominasi perokok laki-laki dewasa yakni sebesar 62,9 persen, artinya banyak perempuan dan anak menjadi perokok pasif dalam kesehariannya.

Kondisi ini semakin memprihatinkan dengan naiknya perokok anak dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen pada 2018.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Lakukan Langkah Berikut jika Anak Anda Tengah Dikuntit Orang Tak Dikenal

2 hari lalu

Ilustrasi anak bermain di kolong meja. Foto: Freepik.com
Lakukan Langkah Berikut jika Anak Anda Tengah Dikuntit Orang Tak Dikenal

Jika yakin anak Anda sedang dikuntit dan memiliki bukti yang cukup, segera laporkan pada pihak berwajib.


Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

3 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Peneliti Sebut Kaitan Berhenti Merokok dan Kesehatan Mental

Berhenti merokok dapat memperbaiki kesehatan mental, baik bagi penderita gangguan mental maupun yang tidak memiliki masalah tersebut.


12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

4 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai efek mematikan dari merokok.


Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

4 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

Anak penting konsumsi protein tinggi selama proses tumbuh kembang mereka. Anak dengan alergi, berisiko alami stunting. Waspadai hal ini.


Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

5 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuannya

Hari Tanpa Tembakau Sedunia dirayakan setiap tanggal 31 Mei. Hal ini dirayakan untuk membuat masyarakat sadar bahaya & risiko kesehatan akibat rokok.


Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Efek Merokok 10 Akan Terasa Tahun Lagi, Ini yang Bikin Ketergantungan

Merokok semakin umum dilakukan masyarakat di Indonesia. Waspada, dampak buruk kesehatan bagi perokok akan dirasakan 10-20 tahun lagi.


Parental Control Google Play untuk Orang Tua Memantau Konten yang Diakses Anak

5 hari lalu

Google Play. shutterstock.com
Parental Control Google Play untuk Orang Tua Memantau Konten yang Diakses Anak

Google Play menawarkan fitur parental control yang berguna membantu orang tua memantau perangkat anaknya


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

5 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Sambut Hari Susu Sedunia, Menkes Ungkap Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah

6 hari lalu

Ilustrasi anak minum susu. Shutterstock.com
Sambut Hari Susu Sedunia, Menkes Ungkap Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah

Jelang Hari Susu Sedunia, Menkes menyebut konsumsi protein hewani seperti dari susu masih cukup rendah.


Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

6 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Dokter Paru Ingatkan Efek Nikotin pada Rokok: Kebahagiaan Semu

Dokter menyebut pengaruh nikotin pada hormon dopamin memberi kebahagiaan semu pada perokok. Belanja rokok pun sangat tinggi.