Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tari Gabor Peliatan dan Legong Kupu Tarum, Omah Wulangreh untuk HUT RI ke-75

image-gnews
Penari Bali dalam pementasan terbatas Sesari Mahardika di Rumah Budaya Wulangreh, Jakarta Selatan, Ahad, 16 Agustus 2020. Tempo/Inge Klara Safitri.
Penari Bali dalam pementasan terbatas Sesari Mahardika di Rumah Budaya Wulangreh, Jakarta Selatan, Ahad, 16 Agustus 2020. Tempo/Inge Klara Safitri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan seniman tari berbaris tepat di halaman depan Omah Budaya Wulangreh, Jakarta Selatan, dalam sebuah pertunjukan seni, Ahad lalu. Berkebaya putih, berkain batik, berselendang merah lengkap, mereka memegang bokor berisi bunga-bungaan. Sambil menggunakan masker yang dengan desain khusus berwarna kulit, mereka mulai menari ketika tetabuhan musik gamelan diputar.

Mereka membawakan Tari Gabor Peliatan, tarian asal bali yang juga dikenal sebagai Tari Pendet. Tarian yang diciptakan oleh Niang Sengok, seorang guru legong di Peliatan pada tahun 1950-an. Tarian ini hanya diajarkan di Jaringan Sanggar Tari Ayu Bulan alias tak diajarkan di studio atau sanggar tari manapun.

Seusai penampilan Gabor Peliatan, para penari berganti formasi berganti gaya untuk mulai menarikan Legong Kupu-kupu Tarum. Mereka memulainya dengan bersimpuh. Tarian berdurasi 13 menit ini mengungkap gerakan yang agresif sambil menggerakan tangan, memutar-mutarkan kipas ibarat mengepakan sayap seekor kupu-kupu. Dengan kostum warna senada, mereka pun mengakhiri tarian dalam posisi semula: bersimpuh.

Baca juga : Dirgahayu Republik Indonesia, Lagu-Lagu Ini Hits saat 17 Agustus

Tarian Legong Kupu-kupu Tarum adalah jenis tarian klasik yang sudah berusia ratusan tahun. Tarian ini menggambarkan siklus kehidupan seekor kupu-kupu mulai dari kepompong hingga akhir hidupnya. Dalam tari Legong Kupu-kupu Tarum, para penari tidak membawa bokor, tapi mereka menggunakan kipas dan dua gelung atau mahkota di kepala.

Dua tarian ini ditampilkan oleh para penari Omah Budaya Wulangreh dalam rangka menyambut peringatan 75 Tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Penampilan yang bertajuk Sesari Mahardika, sebuah persembahan hari mahardika, ini dilatarbelakangi oleh semangat para seniman tari untuk memberi persembahan peringatan kemerdekaan melalui tari-tarian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya komunitas ini memang rutin menggelar uji pentas di Omah Wulangreh. Tapi, pandemi virus corona yang tak kunjung usai membuat uji pentas itu tak lagi bisa dilakukan. "Akhirnya tahun ini kami memilih membuat pementasan terbatas dengan pendekatan sinematik," ujar Putri Minangsari, seniman tari sekaligus pelatih tari di Omah Budaya Wulangreh kepada Tempo. Kini, penampilan dua tarian itu bisa disaksikan di akun Youtube Wulangreh TV.

Baca juga : Jokowi Gunakan Baju Adat NTT Saat Upacara HUT RI ke-75, Ini Maknanya

Selain ingin merayakan kemerdekaan Republik Indonesia, Putri berharap bisa menyebarkan semangat dan kekuatan bagi masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi ini. "Serta rasa cinta akan budaya bisa tetap terjaga dengan aktivitas ini," ujarnya. Setidaknya ada 34 penari yang ikut dalam pementasan terbatas ini.

Wulangreh Omah Budaya sendiri merupakan salah satu rumah budaya di Jakarta yang selama ini masih tetap aktif berkegiatan seni di tengah pandemi. Wulangreh tetap menggelar kelas tari rutin, workshop aksara nusantara, dan kelas keterampilan lain setiap pekan. Kelas-kelas ini dilakukan secara online.

Salah satu pengelola Wulangreh Omah Budaya, Reny Ajeng, mengatakan pandemi seharusnya menjadi momentum bagi para seniman untuk tetap berkarya. Menurut dia, pandemi bisa menjadi tantangan untuk berinovasi kesenian. "Kami konsepnya bekerja bareng, siapapun yang mau bikin kelas seni dan budaya, kami siap fasilitasi. Buat kami, pandemi justru mengharuskan siapapun untuk terus berinovasi, bukan jadi stop berkarya," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

3 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

7 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

42 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

49 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

55 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

25 Februari 2024

Pagelaran Sabang Merauke. Foto: Instagram/@pagelaransabangmerauke
Pagelaran Sabang Merauke 2024 Cari 22 Penari Berbakat Lewat Audisi Online

Didik Nini Thowok hingga Isyana Sarasvati akan menjadi juri untuk audisi penari Pagelaran Sabang Merauke 2024.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Tari Klasik Odissi Ramaikan 75 Tahun Hubungan Diplomatik India-Indonesia

29 Januari 2024

Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India dan Indonesia pada 27 Januari 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar India di Jakarta.
Tari Klasik Odissi Ramaikan 75 Tahun Hubungan Diplomatik India-Indonesia

Kedutaan Besar India menggelar pertunjukan tari klasik Odissi di Jakarta untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia